• Bisnis

Dibanding Tahun Lalu, Volume Penjualan SIG Sepanjang Tahun 2021 Naik 1,6%

Wahyoe Boediwardhana | Rabu, 02/03/2022 11:54 WIB
Dibanding Tahun Lalu, Volume Penjualan SIG Sepanjang Tahun 2021 Naik 1,6% Petugas tengah menata tumpukan Semen Tonasa yang baru turun dari conveyor belt ke atas truk di pabrik produksinya di Makassar, Sulawesi Selatan. Perusahaan melaporkan, volume penjualan semen produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sepanjang tahun 2021 mengalami kenaikan 1,6% dibanding tahun lalu. Meskipun volume penjualan mengalami kenaikan, laba yang diperoleh perusahaan tahun 2021 masih di bawah perolehan tahun 2020. (Foto.Wahyoe Boediwardhana)

JAKARTA – Setelah sempat anjlok di periode 2019-2020, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan volume penjualan mereka di tahun 2021 mengalami peningkatan 1,6 persen dibandingkan tahun 2020.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni dalam keterangan pers mengatakan, pada tahun 2021, tercatat pendapatan perusahaan mencapai sebesar Rp34,96 triliun, dengan beban pokok pendapatan tercatat Rp24,01 triliun atau meningkat 2,8% YoY.

“Beban pokok pendapatan ini naik 2,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp23,35 triliun. Selain karena peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar, sejalan dengan kenaikan harga batubara yang signifikan sepanjang tahun 2021,” kata Vita Mahreyni di Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Dengan pendapatan sebesar itu, Vita menambahkan, pihaknya dapat menyetor laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,02 triliun.

Menurut Vita, di tengah tantangan persaingan industri bahan bangunan yang semakin ketat serta kenaikan harga batubara yang signifikan, SIG mampu melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan yang baik.

Total volume penjualan SIG pada tahun 2021 meningkat 1,6% menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton, terutama dikontribusikan oleh peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor.

Sebelumnya, volume penjualan SIG dilaporkan turun sepanjang tahun 2020. Melansir laporan Semen Indonesia, perusahaan semen pelat merah ini mencatatkan penjualan sebesar 39,84 juta ton semen (termasuk penjualan klinker domestik). Realisasi ini menurun 7,9 persen dari volume penjualan pada 2019 yang mencapai 43,27 juta ton.

Alhasil,  penurunan volume penjualan semen berdampak pada menurunnya pendapatan SIG, dimana jumlah pendapatan bersih sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 35,17 triliun atau menurun 12,87 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 40,36 triliun.

Tak hanya melaporkan naiknya volume penjualan pada tahun 2021, SIG juga dikatakan telah melakukan beberapa program kerja seperti Sustainability Initiatives, untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon. Program kerja tersebut diantaranya adalah penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energi (listrik dan thermal).

SIG juga melakukan pengendalian emisi yang dihasilkan pada proses produksi melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu. Selain itu, SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran, sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung,” terang Vita Mahreyni.

Menurut Vita Mahreyni, SIG juga memanfaatkan sampah kota yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF), sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik.

SIG dalam pemimpin penyedia solusi bahan bangunan telah memperoleh sertifikat Green Label untuk produk semen PwrPro, selain itu juga membangun kerja sama dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC) dalam mengembangkan solusi bahan bangunan dan kemampuan dalam pengelolaan limbah, serta meraih penghargaan PROPER Hijau (melebihi kepatuhan) dari KLHK yang menunjukkan komitmen dalam menerapkan Perlindungan Lingkungan.

FOLLOW US