JAKARTA - Sedikitnya 13 orang tewas di kota Beledweyne, Somalia tengah, Sabtu, 19 Februari 2022. Televisi pemerintah setempat melaporkan, peristiwa itu terjadi setelah seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di sebuah restoran yang menurut para saksi dipenuhi pejabat dan politisi setempat.
Kelompok militan al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut laporan intelijen SITE, yang memantau kelompok-kelompok militan secara online. Kelompok Islam garis keras, yang sering menyerang sasaran pemerintah dan warga sipil, telah melancarkan dua serangan dalam dua minggu terakhir.
18 orang lainnya terluka dalam serangan Beledweyne, kata Televisi Nasional Somalia di Twitter. Seorang saksi di Beledweyne mengatakan dia membantu mengevakuasi yang terluka setelah serangan tengah hari. "Saya menghitung tujuh orang tewas, termasuk tentara dan warga sipil, dan lebih dari sepuluh orang terluka," kata Aden Farah, seorang tetua setempat, kepada Reuters.
Polisi dan pejabat pemerintah mengkonfirmasi serangan restoran itu adalah hasil dari bom bunuh diri tetapi tidak menyebutkan jumlah korban. Salah satu dari mereka yang tewas dalam serangan di Beledweyne adalah seorang kandidat dalam pemilihan parlemen yang sedang berlangsung, kata warga.
Pemilihan parlemen dimulai pada 1 November dan awalnya seharusnya berakhir pada 24 Desember, tetapi saat ini akan selesai pada 25 Februari. Di bawah proses pemilihan tidak langsung Somalia, para delegasi, termasuk para tetua klan, memilih anggota majelis rendah, yang kemudian akan memilih presiden baru pada tanggal yang belum ditentukan.
Serangan baru-baru ini oleh al Shabaab dapat menghadirkan lebih banyak masalah bagi pemilihan, yang telah tertunda satu tahun. Al Shabaab yang terkait dengan Al Qaeda bertujuan untuk menggulingkan pemerintah pusat dan memaksakan interpretasinya sendiri terhadap hukum Islam.