• Bisnis

Optimistis Tingkatkan Kinerja, Reksadana Jadi Aset Terfavorit Industri Asuransi Jiwa

Tri Umardini | Minggu, 20/02/2022 12:01 WIB
Optimistis Tingkatkan Kinerja, Reksadana Jadi Aset Terfavorit Industri Asuransi Jiwa Ilustrasi asuransi jiwa. FOTO: ISTOCKPHOTO

JAKARTA - Pelaku industri asuransi tetap optimistis untuk meningkatkan kinerja pada 2022, kendati pada awal tahun ini dihadapkan dengan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron.

Seperti dilansir dari bareksa.com yang dikutip berdasarkan kontan, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, tetap optimistis lantaran membandingkan kondisi peningkatan kasus Covid-19 pada awal tahun ini dengan mewabahnya varian Delta pada awal semester II 2021.

Pada saat itu, jelas dia, penurunan kontribusi kanal distribusi keagenan di industri asuransi jiwa mendapatkan kompensasi dari kanal bancassurance.

Pada saat yang sama, jelas dia, kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi asuransi kesehatan menopang penjualan produk asuransi jiwa.

Dia meyakini pola bisnis serupa masih akan terjadi pada awal 2022 ini. Apalagi, mayoritas masyarakat juga semakin patuh terhadap imbauan pemerintah kendati telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Di sisi lain, kinerja industri asuransi jiwa pada tahun 2021 juga cenderung stabil dan mampu menorehkan pertumbuhan jumlah investasi dibandingkan dengan tahun 2020.

Reksadana Jadi Aset Favorit

Berdasarkan data OJK, jumlah investasi asuransi jiwa di Indonesia mencapai Rp518,3 triliun per Desember 2021.

Nilai tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang tahun lalu sekaligus terpantau tumbuh Rp36,64 triliun (7,61 persen YoY) dibandingkan dengan posisi Desember 2020 yang sebesar Rp481,66 triliun.

Dari jumlah investasi Rp518,3 triliun per Desember 2021 tersebut, reksadana, saham dan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi jenis aset favorit bagi asuransi jiwa dengan porsi mencapai double digit.

Reksadana menjadi aset yang paling banyak dikoleksi oleh asuransi jiwa dengan nilai Rp163,2 triliun atau setara 31,49 persen dari jumlah investasi.

Berikutnya di urutan kedua terbesar ditempati oleh aset saham dengan nilai Rp144,11 triliun (27,80 persen), disusul oleh SBN di peringkat ketiga dengan nilai Rp102,47 triliun (19,77 persen).

Alhasil, jika ketiga jenis aset tersebut ditotal sudah menyumbang lebih dari 50 persen dari total jumlah investasi, tepatnya Rp409,78 triliun (79,06 persen).

Selain aset-aset tersebut, kepemilikan asuransi jiwa pada aset-aset lain nilainya di bawah 8 persen, atau tepatnya bisa dilihat pada tabel tersebut.

Asuransi jiwa adalah salah satu layanan asuransi yang digunakan untuk perlindungan terhadap dampak kerugian finansial atau hilangnya pendapatan seseorang atau keluarga karena adanya kematian anggota keluarga (tertanggung) yang sebelumnya merupakan tulang punggung bagi keluarga tersebut.

Secara sederhana asuransi jiwa adalah jenis asuransi yang bertujuan untuk menanggung seseorang atau keluarga terhadap kerugian finansial yang tidak terduga lantaran tertanggung meninggal dunia. (*)