JAKARTA - Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado, pada Kamis 27 Januari 2022 waktu setempat, memveto legalisasi ganja dengan alasan kesehatan dan keamanan. Presiden kemudian mencari perubahan pada RUU yang didukung oleh Kongres tahun lalu sebelum dia akan menyetujuinya.
Kongres Kosta Rika telah menyetujui produksi dan pemrosesan ganja untuk tujuan pengobatan pada bulan Oktober.
Di Twitter, seperti dilansir Reuters, Alvarado mengatakan dia mendukung penggunaan obat ganja tetapi undang-undang membutuhkan perubahan untuk membatasi budidaya dan konsumsi individu.
"Saya percaya bahwa mereka akan diterima dan undang-undang akan segera berlaku," kata Alvarado, yang masa jabatannya berakhir pada Mei.
Usulan itu akan kembali ke pemungutan suara lain di Kongres, yang didominasi oleh partai-partai oposisi.
Sebelumnya diberitakan, Dewan Narkotika Thailand pada hari Selasa mengatakan akan menghapus ganja dari daftar obat-obatannya, dan membuka jalan bagi rumah tangga untuk menanam tanaman tersebut. Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja pada 2018 untuk penggunaan medis dan penelitian.
Di bawah aturan baru, orang dapat menanam tanaman ganja di rumah setelah memberi tahu pemerintah daerah mereka, tetapi ganja tidak dapat digunakan untuk tujuan komersial tanpa izin lebih lanjut, kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul.