JAKARTA - Indonesia sangat mengandalkan pertumbuhan ekonomi Jakarta karena kontribusi terhadap ekonomi nasional sangat besar, kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
“
Jakarta tumbuh, Indonesia saya kira akan juga tumbuh dan oleh karena itu kenapa langkah-langkah di
Jakarta menjadi sangat penting,” kata Perry Warjiyo dalam Webinar Seri 2 ISEI
Jakarta, Jumat.
Perry mengatakan agar pemerintah daerah
Jakarta perlu memperkuat herd immunity dan penyediaan vaksin booster karena dua hal tersebut sangat penting untuk membentuk imunitas dan bisa membuka sektor-sektor ekonomi.
Selain itu, ia menyarankan
Jakarta untuk memperkuat manufacturing karena sumber terhadap pertumbuhan ekonominya tinggi, serta memperkuat digitalisasi dan inklusi keuangan.
“Pasar-pasar baik
Tanah Abang maupun yang lainnya, inilah sumber-sumber inklusi. Tidak hanya sebagai pasar tapi juga sumber untuk geliat ekonomi dan tentu saja bagaimana menghijaukan
Jakarta,” ujar Perry.
Peran signifikan DKI
Jakarta terhadap perekonomian nasional tercermin pada signifikannya konsumsi rumah tangga
Jakarta dalam mempengaruhi output wilayah lain, yakni Jawa 21 persen, Bali-Nusa Tenggara 7 persen, Kalimantan 6 persen, Sumatera 5 persen dan Sulawesi-Papua 4 persen.
Di sektor keuangan, DKI
Jakarta memagang outstanding kredit sebesar 29 persen dari kredit nasional. Simpanan masyarakat DKI
Jakarta mencapai 49 persen dari total simpanan nasional. Kemudian dari sisi sistem pembayaran, khususnya non tunai, sebanyak 40 persen dari total Rp7,361 triliun transaksi bersumber dari
Jakarta.
Seiring dengan perbaikan ekonomi dunia dan nasional, penyediaan vaksinasi COVID-19 serta berlanjutnya pembangunan infrastruktur di
Jakarta, Bank Indonesia yakin ekonomi
Jakarta akan tumbuh membaik dengan kisaran 3,5-4,3 persen pada 2021 dan 5,3-6,1 persen pada 2022.
“Esensinya,
Jakarta tentu saja akan menjadi
epicentrum dan pendorong
ekonomi nasional,” kata Perry.