Katakini.com - Erupsi atau letusan Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Sabtu, 4 Desember 2021, memaksa 902 warga mengungsi. Mereka menyebar di beberapa titik pengungsian.
Data laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu, 5 Desember 2021 menyebut sejumlah titik pengungsian. Yakni:
305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian :
- SDN Supiturang 04 ± 80 orang409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro dengan rincian :
- Balai desa Sumberwuluh188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian dengan rincian :
- Balai desa CondroKeterangan resmi BNPB juga menyebutkan, bahwa sebaran awan panas guguran menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik. Selai itu, jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.
BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.
Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada.’