• News

BKKBN: Kunci untuk Cegah Stunting adalah 4T

Asrul | Jum'at, 03/12/2021 07:32 WIB
BKKBN: Kunci untuk Cegah Stunting adalah 4T Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (Foto: Ist)

Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo kembali menyampaikan pentingnya menghidari "4T atau 4 Terlalu" untuk mencegah terlahirnya bayi stunting.

Demikian disampaikan  Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo pada saat mengukuhkan pengurus perkumpulan juang kencana (PJK) Provinsi Maluku periode 2021-2024, dan Workshop Pengelolaan Data Parameter Kependudukan, Rabu (1/12).

"Untuk mencegah stunting itu kuncinya 4T, yaitu terlalu muda usia melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran dari anak 1 ke anak selanjutnya, terlalu tua usia melahirkan (tidak lebih dari 35 tahun), dan terlalu sering melahirkan adalah kunci mencegah stunting," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, kesuksesan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana atau Bangga Kencana merupakan kunci dalam mencegah bayi terlahir stunting.

"Penting sekali kehadiran informasi di pelosok-pelosok dan massive information system yang harus kita bangun dalam rangka penurunan stunting dan suksesnya program Bangga Kencana," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, pihaknya meluncurkan program bernama Recording Reporting System Pencatatan BKKBN. Untuk itu, tiga bulan sebelum menikah, calon pengantin perempuan hendakanya melakukan pemeriksaan lingkar lengan atas, berat badan, tinggi badan, dan HB.

"Periksanya bukan ke BKKBN tapi ke puskesmas maupun ke dokter-dokter terdekat," tuturnya.

Menurut Hasto wanita hamil yang kekurangan gizi terlihat dari plasenta yang dimiliki tipis. Hal ini dapat menimbulkan bayi dapat terindikasi stunting. "Berawal dari sang ibu hamil yang memiliki kekurangan gizi yang baik, berakibat pada anak yang dilahirkan," ujarnya.

Untuk laki-laki, lanjut Hasto, 75 hari sebelum bulan madu harus sudah menyiapkan diri agar spermanya bagus, selain perempuan yang harus menyiapkan gizi 3 bulan sebelum menikah agar tidak terjadinya stunting.

"Minum vitamin c, zinc, dan makan yang mengandung protein hewani untuk mencegah stunting. Jarak antar satu dan anak berikutnya juga harus dipikirkan, jika jarak terlalu dekat dapat menyebabkan stunting, bahkan dapat terjadi autism pada anak," katanya.

"Seorang ibu dianjurkan menyusui anak selama 24 bulan untuk memenuhi gizi sang anak," lanjutnya.

BKKBN membuar program baru, terkait dengan kebijakan 2022 semua anggaran yang ada di kepala perwakilan di geser ke OPDKB dalam bentuk dana DAK dalam bentuk fisik dan dana BOKB untuk pelayanan ditengah masyarakat.

"Silahkan serap anggaran dengan sebaik-baiknya anggaran BOKB ini," kata Hasto.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Maluku, Sarles Brabar mengapresiasi kehadiran Hasto, yang pertama kali menginjakkan kali di Provinis yang  berjuluk The Spices Island atau Pulau Rempah itu.

"Atas Kerjasama Juang Kencana banyak program yang sedang kita lakukan dan tentunya akan kita tingkatkan bersama melalui kehadiran Bapak Kepala BKKBN bisa dapat memberikan energi, semangat baru untuk kami bisa bekerja lebih baik lagi," ujarnya.

FOLLOW US