• News

Temukan Kasus Pertama Varian Omicron, India Segera Lacak Kontak Utama dan Sekunder

Asrul | Kamis, 02/12/2021 20:44 WIB
Temukan Kasus Pertama Varian Omicron, India Segera Lacak Kontak Utama dan Sekunder Ilustrasi vaksinasi (foto: fimela.com)

Jakarta - Dua pria di negara bagian Karnataka, -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">India selatan, dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron, pada Kamis (2/12), setelah kembali dari luar negeri.

Dikutip dari BBC, pria yang masing-masing berusia 66 tahun dan 46 tahun itu saat ini sedang dalam pengawasan, menurut keterangan juru bicara pemerintah.

Ini adalah kasus pertama varian Omicron yang dilaporkan di -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">India. Pemerintah akan melacak kontak utama dan kontak sekunder dari kedua pria itu, untuk menghindari penularan lebih lanjut.

Enam sampel dari pasien positif Covid-19 di Delhi, dan enam sampel lainnya dari negara bagian barat Maharashtra, sedang dikirim untuk pengurutan genom dan penentuan varian. Petugas masih menunggu hasil.

Mulai Rabu (1/12) kemarin, -decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">India mengumumkan pembatasan perjalanan baru untuk penumpang internasional yang datang dari negara-negara berisiko, termasuk Inggris, Afrika Selatan, Selandia Baru, Bangladesh, Hong Kong, dan Israel.

Penumpang akan diuji pada saat kedatangan dan tidak dapat meninggalkan bandara tanpa hasil tes negatif. Mereka yang dites positif akan diisolasi dan dirawat, dan sampel mereka akan dikirim untuk pengurutan genom. Mereka yang dites negatif harus dikarantina di rumah selama tujuh hari dan dites lagi pada hari kedelapan.

"Kami segera memeriksa kasus-kasus yang mencurigakan dan melakukan pengurutan genom," kata Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya kepada Parlemen, pada Selasa lalu.

"Kami telah belajar banyak selama krisis Covid. Hari ini, kami memiliki banyak sumber daya dan laboratorium. Kami dapat mengelola situasi apa pun," tambahnya.

Pekan lalu, Perdana Menteri Narendra Modi meninjau kesiapan kesehatan masyarakat negara itu, dan mendesak orang untuk terus mengikuti norma keselamatan Covid.

FOLLOW US