• Ototekno

IGDX 2021, Bukti Dukungan Pemerintah Terhadap Dunia Game

Budi Wiryawan | Sabtu, 20/11/2021 22:05 WIB
IGDX 2021, Bukti Dukungan Pemerintah Terhadap Dunia Game Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Pertumbuhan industri game di Indonesia bergerak sangat dinamis. Bahkan sejak pandemi Covid-19 melanda dunia menjadi momentum perkembangan industri game di dalam negeri dan luar negeri.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan dukungan Pemerintah untuk ekosistem industri gim Tanah Air. Melalui penyelenggaraan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021, Kementerian Kominfo berupaya mendorong industri gim nasional menguasai pasar dalam negeri dan luar negeri.

"Kita ingin melihat para pelaku industri game dalam negeri dapat menguasai pangsa pasar yang lebih besar di negeri sendiri, dapat menciptakan produk-produk game yang bisa bersaing dengan game developer global dan membuka mata dunia bahwa Indonesia bukan sekadar pasar tapi juga pemain penting dalam tatanan industri game dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya melalui rekaman video dalam IGDX 2021 Conference, yang berlangsung hibrida dari Kuta, Bali, Sabtu (20/11/2021).

Menteri Johnny menegaskan Kementerian Kominfo berupaya memanfaarkan momentum perkembangan industri game dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas ekosistem game nasional.

"Sekali lagi, menyatakan ingin berada sebagai inisiator dalam menangkap momentum tersebut sehingga bisa menghasilkan kebijakan dan program yang mendukung peningkatan kualitas dan kapasitas pelaku industri kreatif di Indonesia, secara khusus pelaku industri gim atau permainan di Indonesia," tandasnya.

Dalam IGDX 2021 berlangsung empat kegiatan utama yaitu IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference. Setiap kegiatan melibatkan banyak pihak dari pelaku industri gim baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Saya berharap, ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para game developer lokal kita untuk mencari informasi, ilmu dan pengetahuan, jejaring baru," ujar Menkominfo.

Bahkan Menteri Johnny mendorong pelaku pelaku industri game Indonesia mampu meningkatkan kapasitas perusahaan dan mendapatkan pendanaan.

"Saya berharap teman-teman mampu mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk membuat produk permainan atau game yang lebih berkualitas juga meningkatkan kapasitas perusahaan yang teman-teman miliki," ungkapnya.

Menurut Menkominfo pelibatan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dalam IDGX merupakan upaya kolaborasi agar menjadikan kegiatan berlangsung menarik.

"Untuk mengadakan kembali Indonesia Game Developer Exchange dengan isi program yang lebih variatif, inovatif dan kreatif – sehingga bisa menjadi sarana pengembangan para game developer dalam negeri baik dari segi kualitas produk maupun kapasitas dari entitas unit usaha," tuturnya.

Lebih dari itu, Menteri Johnny mengharapkan penyelenggaran IGDX 2021 dapat menjadi penghubung bagi talenta Indonesia di bidang game agar dapat menemukan tempat untuk mengembangkan diri dan membangun ekosistem game dalam negeri.

"Dimana mereka bisa bekerja, berkarir dan terus juga berkembang menjadi salah satu fondasi kuat ekosistem industri game negeri kita Indonesia," harapnya.

Menkominfo mengharapkan penyelenggaraan IGDX 2021 terus menjadi sarana yang mampu menampung aspirasi pelaku industri game Tanah Air.

"Saya akan terus mendorong dan mengawasi agar program ini dapat terlaksana dengan sebagaimana seharusnya dan terselenggara sesuai dengan target dan tujuan yang telah ditetapkan," tegasnya.

Tingkatkan Daya Saing

Menkominfo mengapresiasi IGDX Conference 2021 yang berlangsung secara hibrida. Menurutnya, sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2019, IDGX bisa menjadi wadah bertemunya pelaku industri game global dengan industri game lokal.

"Selain juga menjadi sarana peningkatan kualitas SDM industri game tanah air dan showcase bagi karya industri game dalam negeri. Dari laporan yang kami terima, bahwa dari peserta yang hadir saat penyelenggaraan IGDX di tahun 2019, sebanyak 66,1% diantaranya merupakan kalangan profesional. Peserta terbanyak kedua dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 16,1%," ungkapnya.

"Menteri Johnny menilai pencapaian itu menunjukkan  target peserta sudah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memfasilitasi pengembang game profesional dan pelajar agar dapat meningkatkan kemampuan serta memperluas jejaring. "Ini mencerminkan tidak saja antusiasme peserta tapi sekaligus sukses dengan penyelenggaraan IGDX," tandasnya.

Menurut Menkominfo saat ini Indonesia merupakan pasar industri game atau permainan elektronik terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke -17 dunia. "Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Namun faktanya pada tahun 2020, baru 0,4% industri lokal yang berkecimpung di pasar gim Indonesia," jelasnya.

Melalui kegiatan IGDX 2021 yang mencakup IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference, Menteri Johnny mengharapkan bisa membangkitkan optimisme pengembang gim dan perusahaan game dalam negeri agar bisa lebih berkembang.

"Saya berharap pengembang game dan perusahaan pengembang game yang dimiliki anak bangsa dapat berkembang dan bersaing dengan pelaku industri game secara global," ungkapnya.

Dalam acara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud Ristek; Deputy EVP Business Builder IGSI, Komang Budi Aryasa;  Cultural Counselor, Embassy of France in Indonesia and Direcyor Of Institute Francis Indonesia, Stéphane Dovert;  dan Head of Supervisory Board MIKTI, Hari Sungkari. Hadir pula  Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno dan Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna.

Dalam IDGX virtual tahun ini sebanyak 40 peserta pameran menyajikan produk game lokal. Sepuluh peserta diantaranya merupakan partner dari universitas dan perusahaan gim luar negeri. Pada hari pertama yang dibuka hari ini, tercatat sebanyak 1.124 peserta hadir dalam platfom virtual IGDX.

FOLLOW US