Katakini.com,- Hamas mengatakan hari Minggu bahwa mereka telah menghubungi PBB serta pejabat di Mesir, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengamankan pembebasan anggotanya yang ditahan di Arab Saudi.
Dalam sebuah pernyataan, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh telah berkomunikasi melalui teman-teman dengan empat negara tentang masalah ini.
Hamas mengatakan Haniyeh memberikan daftar tahanan di Arab Saudi ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Menurut pernyataan itu, Haniyeh menerima janji “dari negara-negara ini untuk menyelesaikan masalah” para tahanan.
Tidak ada komentar dari pihak berwenang di empat negara atau PBB tentang pernyataan Hamas tersebut.
Pada bulan Agustus, pengadilan pidana Saudi menghukum Mohammed Al-Khudari, mantan perwakilan Hamas di kerajaan itu, 15 tahun penjara atas tuduhan mendukung kelompok Palestina, di samping berbagai hukuman penjara untuk 69 warga Palestina dan Yordania.
Sementara itu, Haniyeh mengatakan kelompoknya berusaha membebaskan wakilnya Marwan al-Ashqar yang ditahan di Libya.
Pada 21 Oktober 2019, al-Ashqar, putranya, dan dua warga Palestina lainnya didakwa oleh pengadilan Libya karena membentuk organisasi asing rahasia dan kepemilikan serta penyelundupan senjata dan dijatuhi hukuman mulai dari 17 hingga 27 tahun.(AA)