• News

Empat Tahun Kekeringan, Penduduk Madagaskar Mengalami Krisis Pangan

Ariyan Rastya | Selasa, 12/10/2021 08:07 WIB
Empat Tahun Kekeringan, Penduduk Madagaskar Mengalami Krisis Pangan Anak-anak Malagasi makan di program pemberian makan Avotse yang memberi manfaat kepada anak-anak kurang gizi dengan makanan panas di desa Maropia Nord di wilayah Anosy. (Foto: CNA)

Madagaskar – Seorang ayah bernama Tsimamorekm Aly merupakan salah satu penduduk Madagaskar hanya memakan air manis yang direbus dan dinikmati bersama anggota keluarganya.

Dia senang jika ada segenggam nasi, tetapi dengan enam anak kecil dan seorang istri yang harus dinafkahi, dia sering pergi begitu saja hanya untuk mencari beberapa makanan yang layak.

Ini adalah tahun keempat kekeringan menghancurkan rumah Aly di Madagaskar selatan. 

Sekarang lebih dari satu juta orang, atau dua dari lima penduduk, di wilayah Grand Sud-nya membutuhkan bantuan makanan darurat dalam apa yang disebut PBB sebagai "kelaparan perubahan iklim".

"Tahun-tahun sebelumnya ada hujan, banyak hujan. Saya menanam ubi jalar dan saya punya banyak uang. Saya bahkan menikah karena saya kaya," kata Aly, 44 tahun.

"Segalanya telah berubah," katanya, berdiri di atas hamparan tanah berwarna oker di mana satu-satunya kaktus hijau yang terlihat adalah kaktus yang tinggi dan runcing.

"Situasi di selatan negara itu benar-benar mengkhawatirkan," kata Alice Rahmoun, juru bicara Program Pangan Dunia PBB di Madagaskar.

"Saya mengunjungi beberapa distrik dan mendengar dari keluarga bagaimana perubahan iklim telah mendorong mereka kelaparan,”lanjutnya.

Pola curah hujan di Madagaskar tumbuh lebih tidak menentu, mereka sudah di bawah rata-rata selama hampir enam tahun, kata peneliti di University of California di Santa Barbara.

Dilansir dari CNA, setengah juta anak diperkirakan akan kekurangan gizi akut di Madagaskar selatan, 110.000 sangat parah, kata Dana Anak PBB, menyebabkan keterlambatan perkembangan, penyakit dan kematian.

Nutriset, perusahaan Prancis yang memproduksi makanan darurat Plumpy`Nut, membuka pabrik di selatan Madagaskar minggu lalu. 

Ini bertujuan untuk setiap tahun memproduksi 600 ton makanan yang diperkaya terapi yang terbuat dari kacang, gula dan susu untuk anak-anak kurang gizi.

 

 

FOLLOW US