• Kabar Desa

Kabupaten Pasaman Jadi Pilot Project Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Yahya Sukamdani | Sabtu, 28/08/2021 12:17 WIB
Kabupaten Pasaman Jadi Pilot Project Penurunan Kemiskinan Ekstrem Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar saat berkunjung ke Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Foto: humas/katakini.com

PASAMAN – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan penghargaan secara simbolis ke Bupati Pasaman Benny Utama dan beberapa perwakilan Wali Nagari, di kantor Bupati Pasaman, Jumat (27/8/2021).

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap  Kabupaten Pasaman  yang menjadi salah satu kabupaten tercepat dalam menyelesaikan pendataan berbasis SDGs Desa.

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Gus Halim ini akan menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai salah satu pilot project terkait dengan penurunan kemiskinan kronis atau ekstrem.

“Dilihat dari keberhasilan dalam melakukan pemutakhiran data berbasis di desa maka kabupaten Pasaman ini layak menjadi pilot project terkait dengan penurunan kemiskinan kronis berbasis SDGs Desa,” ujar Halim Iskandar.

Halim Iskandar berharap, pada tahun 2022, Kabupaten Pasaman dapat menurunkan 33% angka kemiskinan kronis atau kemiskinan ekstrem. Hal tersebut sesuai dengan SDGs goals pertama, yaitu Desa Tanpa Kemiskinan.

Menurutnya, hal itu tidak sulit jika ada pendampingan dari pemerintah daerah dan pendampingan dari tenaga pendamping profesional. 

“Kalau nanti di 2022 goals 33% turun, maka bisa diproyeksikan di 2024,  Pasaman akan bisa memenuhi target Pak Presiden, yaitu kemiskinan ekstrem turun pada posisi nol persen,” ungkap Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Lebih lanjut Gus Halim  mengatakan, dengan data yang sudah dimutakhirkan dalam SDGs Desa, lalu  kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan RKPDes dan prioritas penggunaan dana desa, maka penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Pasaman adalah hal yang tidak mustahil.

Selain itu, Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini juga mengaku bangga di Kabupaten Pasaman karena badan usaha milik Nagari (BUMNag) bisa lebih cepat dibanding Peraturan Menteri Desa yang berkaitan dengan prioritas penggunaan dana desa tahun 2022.

“Karena tadi saya mampir di BUMNag Limo Koto Jaya yang berusaha di telur itik. Nah, prioritas penggunaan dana desa tahun 2022 itu ada yang namanya ketahanan pangan hewani. Baru kita masukkan untuk 2022, Pasaman sudah mulai lebih dulu  daripada kita,” ungkap Gus Halim.

Ia menilai, saat ini ketahanan pangan nabati sudah banyak. Olehnya, ketahanan pangan hewani kemudian dimasukkan sebagai salah satu  prioritas penggunaan dana desa 2022.

Untuk diketahui, sebelum menyerahkan penghargaan berbasis SDGs Desa di kantor Bupati, Gus Halim beserta rombongan meninjau BUMNag Limo Koto Jaya yang bergerak pada usaha itik petelur.
 

FOLLOW US