• News

Indonesia Sumbang Alkes Dan Obat-Obatan ke Myanmar

Akhyar Zein | Jum'at, 20/08/2021 20:01 WIB
 Indonesia Sumbang Alkes Dan Obat-Obatan ke Myanmar Gambar yang diambil pada 14 Juli 2021 ini menunjukkan orang-orang yang menunggu untuk mengisi tabung oksigen kosong di lokasi yang menyumbangkan oksigen secara gratis di Yangon, Myanmar di tengah lonjakan jumlah kasus virus corona Covid-19. (foto: AFP/ tribunnews.com)

Jakarta, Katakini.com,- Indonesia memberikan bantuan berupa alat kesehatan untuk rakyat Myanmar.

Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengaku tidak memiliki informasi lebih lanjut.

“Detailnya saya tidak tahu, namun berupa alat kesehatan dan obat-obatan,” kata Faizasyah, Jumat.

Sebelumnya, Singapura akan menyumbangkan USD100.000 atau sekitar Rp1,44 miliar untuk mendukung kinerja ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) di Myanmar.

Sementara, Vietnam akan memberikan paket pasokan medis awal senilai USD100.000 kepada Myanmar.

Komitmen-komitmen tersebut disampaikan dalam Konferensi Perjanjian untuk Mendukung Bantuan Kemanusiaan ASEAN ke Myanmar, Rabu.

Media pemerintah Vietnam melaporkan pada Kamis negara-negara ASEAN dan mitranya berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan senilai USD9 juta atau sekitar Rp130 miliar untuk Myanmar dalam konferensi tersebut.

Para peserta membahas strategi bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, yang dijadwalkan akan dilaksanakan dalam dua fase yakni penyelamatan dan stabilisasi kehidupan.

ASEAN akan mengirimkan vaksin, peralatan medis, dan pasokan terkait lainnya dalam fase pertama yang diperkirakan akan tiba di Myanmar sebelum 31 Agustus.

Sebuah kelompok koordinasi ASEAN akan dibentuk dan berlokasi di Yangon untuk mengawasi dan membantu distribusi dukungan medis yang efektif kepada masyarakat setempat.

Pemberian bantuan kemanusiaan termasuk salah satu poin dalam konsensus yang disepakati pemimpin negara ASEAN atas krisis di Myanmar pada April silam.

Berdasarkan data kelompok masyarakat sipil, sebanyak 1.007 korban tewas sejak kudeta militer di Myanmar dan 5.747 orang masih ditahan hingga 19 Agustus.(AA)


FOLLOW US