• News

Sebelum Natal, Afrika Selatan Target 35 Juta Orang Divaksinasi COVID-19

Asrul | Kamis, 22/07/2021 07:18 WIB
Sebelum Natal, Afrika Selatan Target 35 Juta Orang Divaksinasi COVID-19 Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: BBC/Getty Images)

Johannesburg, katakini.com - Afrika Selatan menargetkan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 kepada 35 juta dari 60 juta penduduknya sebelum Natal. Demikian kata seorang pejabat kesehatan senior, Rabu (21/7).

Nicholas Crisp dari Departemen Kesehatan menambahkan selama pengarahan kepada komite parlemen bahwa sekitar 25.000 dosis vaksin telah dicuri atau dihancurkan selama kerusuhan pekan lalu.

Afrika Selatan adalah yang paling parah terkena dampak pandemi COVID-19 di benua Afrika dalam hal infeksi dan kematian yang tercatat, dan mengalami gelombang ketiga infeksi.

Kampanye vaksinasinya dimulai perlahan karena campuran kegagalan birokrasi, nasib buruk, dan negosiasi yang berat dengan perusahaan farmasi. Namun, dalam beberapa hari terakhir, vaksinasi telah meningkat.

Data departemen kesehatan menunjukkan pada Rabu (21/7), lebih dari 250.000 vaksinasi telah diberikan dalam 24 jam terakhir. Hingga saat ini, Afrika Selatan telah memberikan sekitar 5,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson satu dosis dan vaksin Pfizer dua dosis.

"Kami akan dapat memvaksinasi  setidaknya satu dosis  35 juta orang sebelum Natal. Itu adalah target yang telah kami tetapkan dan kami kejar", kata Crisp, yang mengawasi program vaksinasi negara itu.

Dia mengatakan hilangnya dosis vaksin selama penjarahan dan pembakaran pekan lalu setelah pemenjaraan mantan presiden Jacob Zuma "tidak besar tetapi setiap vaksin yang hilang adalah peluang yang hilang".

Para pejabat memperkirakan akan ada punuk kedua dalam gelombang infeksi ketiga yang sedang berlangsung karena kerusuhan. "Kami tidak tahu seberapa besar itu, tetapi itu mungkin dalam tujuh hingga 10 hari setelah orang-orang berkeliaran bersama dan menularkan virus," ujarnya.

"Afrika Selatan memiliki stok vaksin tersisa sekitar 15 hari. Tetapi yakin dapat terus meningkatkan vaksinasi dan tidak akan kehabisan dosis karena untuk pertama kalinya kami memiliki banyak vaksin mulai sekarang hingga akhir Oktober," lanjut Crisp. (Reuters)

FOLLOW US