• Bisnis

Bisnis Kosmetik Pria Makin Berkembang di Masa Pandemi

Akhyar Zein | Rabu, 21/04/2021 07:30 WIB
Bisnis Kosmetik Pria Makin Berkembang di Masa Pandemi Ikemen-Works, salon khusus pria di Tokyo, mengaku pendapatannya meningkat sebanyak 25 persen sepanjang tahun lalu.(foto: AP)

Katakini.com - Perawatan pribadi penting bagi Yoshihiro Kamichi. Ia adalah salah satu dari semakin banyak pria Jepang yang berusaha merias wajah mereka agar terlihat menarik di depan kamera. Bedak, perias mata, dan pewarna bibir merupakan kebutuhan utamanya.

"Kita memiliki lebih sedikit kesempatan untuk bertemu orang-orang secara langsung di masa pandemi. Saya tidak suka diri saya terlihat kurang memperhatikan penampilan diri. Karena penampilan itu penting, saya memutuskan untuk merias wajah," jelasnya.

Hari itu, Kamichi yang berprofesi sebagai penata rias itu, berusaha membuat matanya terlihat menarik dengan menggunakan eyeshadows, setelah sebelumnya merapikan sedikit alisnya. Ia bahkan menggunakan teknik riasan kontur di sekitar hidung dan wajahnya.

Kamichi mengatakan, berada di rumah membuatnya lebih sering bercermin. Sayangnya, ia sering merasa penampilan dirinya terlihat ‘berantakan’. Namun, berkat rambut yang ditata sempurna dan dengan bantuan kosmetik wajah, ia merasa berubah dan terlihat lebih menarik.

Ikemen-Works, sebuah salon khusus pria, mengatakan, pendapatannya meningkat sebanyak 25 persen sepanjang tahun lalu. Pendiri dan CEO-nya, Takumi Tezuka, mengungkapkan, banyak klien mereka kini adalah pekerja kantoran.

"Mayoritas pelanggan kami sebelumnya adalah pria berusia belasan dan 20-an, tetapi kini kami memiliki lebih banyak klien berusia 40-an, 50-an, dan 60-an daripada sebelumnya karena pemberlakuan kebijakan kerja dari rumah,” kataTezuka.

Menurut Tezuka, lonjakan bisnisnya ini dipicu oleh keinginan para pria untuk tampil lebih baik dalam rapat-rapat online.

Ia juga mengatakan, klien yang lebih tua lebih menguntungkan daripada klien yang lebih muda karena mereka memiliki lebih banyak uang, dan cenderung boros.

“Pria berusia 40-an, 50-an dan 60-an datang ke salon kami karena mereka merasa perlu mengenakan riasan wajah. Tingkat pembatalan kunjungan mereka rendah sementara tingkat pengulangan kunjungan tinggi. Mereka juga cenderung menghabiskan lebih banyak uang dibandingkan dengan klien kami yang lebih muda. Menurut saya, bisnis salon ini menjadi lebih stabil berkat mereka," lanjutnya.

Menurut perusahaan riset Fuji Keizai Group, pasar kosmetik pria di Jepang tumbuh dari sekitar 600 miliar yen pada 2018 menjadi sekitar 623 miliar yen pada 2019.

Merek multinasional Shiseido, mengatakan bisnis kosmetik prianya mengalami pertumbuhan dua digit selama pandemi.

Untuk mendongkrak bisnisnya, perusahaan kosmetik Jepang itu merilis filter riasan online gratis bulan lalu yang memungkinkan pengguna pria terlihat lebih menarik karena mengenakan produk kecantikan seperti krim pelembab wajah dan alas bedak.

Ayumi Miyamoto, pegawai Shiseido yang bertanggung jawab dalam pengembangan filter itu mengatakan,"Kami menerima pesan dari pria-pria yang melihat filter bernama `Maquillage` yang kami buat untuk perempuan tahun lalu. Mereka mengatakan pria juga melangsungkan rapat online dan alangkah baiknya jika ada filter untuk pria. Kami menyadari adanya permintaan itu, jadi kami memutuskan untuk menciptakannya."

Uno, merek kosmetik pria Shiseido, kini memperluas target konsumennya dari pria berusia awal 20-an ke pria berusia 40-an.

Untuk menarik pelanggan pria, toko kosmetik Jepang @Cosme Tokyo membuat sebuah bagian yang didedikasikan khusus kosmetik pria dan uniseks tahun lalu di toko mereka yang baru dibuka di depan Stasiun Harajuku di Tokyo.

Penata rambut berusia dua puluh empat tahun Kenta Yamazaki menggunakan kosmetik setiap harinya. Ia berharap kosmetik pria lebih banyak tersedia.

"Menurut saya ada pria yang tidak bisa membeli produk kosmetik karena sungkan bagi mereka untuk mampir begitu saja. Menurutku bagus bahwa kita sekarang memiliki bagian ini. Tapi saya berharap toko ini membuat bagian ini lebih besar sehingga pria tidak sungkan berkunjung dan berbelanja,” komentarnya.

Pandemi mendorong banyak toko di Jepang ke jurang kehancuran finansial tetapi lockdown menciptakan kondisi yang tepat bagi bisnis kosmetik pria untuk berkembang.(VOA Indonesia)

FOLLOW US