• News

Indonesia Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Setelah Sempat Dihentikan di Sulawesi Utara

Akhyar Zein | Selasa, 30/03/2021 17:22 WIB
Indonesia Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Setelah Sempat Dihentikan di Sulawesi Utara Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus corona (Covid-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna (foto: Antara)

Katakini.com - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) menyatakan program vaksinasi Covid-19 di Provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan produk AstraZeneca bisa dilanjutkan.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan menyatakan hasil kajian menunjukkan bahwa efek samping yang terjadi pada beberapa penerima vaksin tergolong ringan.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Sulawesi Utara (Sulut) menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca akhir pekan lalu, setelah beberapa orang dari total 3.990 warga yang divaksin mengalami efek samping berupa demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah.

“Sebagian kecil juga berkaitan dengan reaksi kesehatan sehingga kami merekomendasikan vaksin ini (AstraZeneca) dapat diteruskan dalam program vaksinasi di Sulawesi Utara,” kata Hindra melalui konferensi pers virtual, Selasa.

Dia menuturkan Komnas KIPI telah mengkaji satu per satu laporan efek samping yang terjadi.

Ada empat orang yang sempat diobservasi secara medis, namun sebagian besar sudah sembuh.

Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diperoleh dari program Covax Facility telah didistribusikan pada tujuh provinsi di Indonesia.

Namun efek samping vaksin ini baru dilaporkan terjadi di Sulawesi Utara.

Vaksin telah digunakan untuk pelaku pariwisata di Bali, ulama di Jawa Timur dan anggota TNI.

“Sampai saat ini penyuntikan vaksin AstraZeneca masih berlangsung dan dijalankan, tapi tidak ditemukan adanya kejadian ikutan,” ujar Nadia.

AstraZeneca merupakan satu dari dua jenis vaksin Covid-19 yang telah masuk dan digunakan di Indonesia selain Sinovac.

Kedua vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan masa darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebanyak 7,7 juta orang di Indonesia telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan 3,5 juta orang di antaranya telah disuntik dosis kedua hingga Selasa.

Indonesia menargetkan 181,5 juta orang atau 70 persen dari total penduduknya untuk divaksin demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).(Anadolu Agency)

FOLLOW US