• News

Aksi Menentang Penahanan Rapper Memasuki Hari ke Enam di Spanyol

Akhyar Zein | Senin, 22/02/2021 18:50 WIB
Aksi Menentang Penahanan Rapper Memasuki Hari ke Enam di Spanyol Demonstran menghancurkan jendela toko selama protes menentang penangkapan penyanyi rap Pablo Hasel di Barcelona, Spanyol(foto: Joan Mateu/AP)

Katakini.com - Kerusuhan dan kekerasan berlanjut di Spanyol, sudah memasuki malam keenam, pada Minggu, 21 Februari, menentang penahanan rapper Pablo Hasel.

Aksi demontrasi terpusat di beberapa kota besar Catalonia, seperti Barcelona, Girona, dan Lleida, kemudian menyebar ke beberapa kota di wilayah Basque.

Di Barcelona, di mana ratusan orang berkumpul, polisi dan pengunjuk rasa saling bentrok.

Para pengunjuk rasa membuat barikade dari tempat sampah yang kemudian mereka bakar. Mereka juga merusak beberapa toko di salah satu pusat kota dan melempar benda ke polisi.

Mereka juga menyerang sebuah kantor polisi dengan melempar botol.

Mengambil tindakan keamanan, polisi menahan enam orang, termasuk lima orang yang menjarah toko.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan sumber polisi kepada media Spanyol, 107 orang ditahan dan 82 lainnya mengalami luka-luka selama aksi yang berlangsung selama enam hari di Catalonia.

Sebagian besar tahanan dibebaskan di pengadilan.

Pablo Hasel ditahan pada Selasa, 16 Februari atas tuduhan mendukung terorisme dan menghina kerajaan Spanyol dalam Tweet dan lirik lagu yang bermuatan politik. Dia telah dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara.

Amnesty International mengecam kasus tersebut sebagai pelanggaran kebebasan berbicara. Wakil Perdana Menteri sayap kiri Spanyol, Pablo Iglesias telah meminta pemerintah untuk segera memberikan pengampunan kepada Hasel.

Aksi protes mendukung Hasel telah diserukan di beberapa kota di Spanyol, sebagian besar berubah menjadi kekerasan.

Saat penahanan Pablo Hasel memicu perdebatan mengenai demokrasi dan kebebasan berpendapat, kelompok radikal sayap kiri di Spanyol, khususnya Unidos Podemos, mitra pemerintah koalisi sayap kiri, menuntut Hasel diampuni dan dibebaskan.

Mitra pemerintah, Partai Pekerja Sosialis (PSOE), dan Perdana Menteri Pedro Sanchez mendukung intervensi polisi, menekankan bahwa "kekerasan dalam demonstrasi tidak dapat diterima".

FOLLOW US