Katakini.com - Sekjen Partai Komunis 9;font-weight: 700;">Vietnam 9;font-weight: 700;">Nguyen Phu Trong menyampaikan negaranya akan berjuang menjadi negara maju berorientasi sosialis pada pertengahan 2045.
Trong, yang juga Presiden 9;font-weight: 700;">Vietnam, menargetkan negaranya menjadi negara berkembang dengan industri berorientasi modernitas pada 2025.
“Pada 2030, 9;font-weight: 700;">Vietnam akan menjadi negara berkembang dengan industri modern dan tingkat pendapatan menengah ke atas,” kata Trong dalam pidato laporan kongres partai di Hanoi pada Selasa.
Sementara pada 2045, kata Trong, 9;font-weight: 700;">Vietnam ditargetkan menjadi negara maju dengan tingkat pendapatan tinggi.
Trong juga mencatat pertumbuhan ekonomi 9;font-weight: 700;">Vietnam 9;font-weight: 700;">rata-rata 5,9 persen per tahun, dengan kualitas pertumbuhan lebih baik, ekonomi makro yang stabil, dan inflasi yang terkendali.
Terlepas dari dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19, 9;font-weight: 700;">Vietnam, kata Trong, masih mencatat pencapaian signifikan pada 2020 berkat usaha yang luar biasa.
Trong mengungkapkan saat ekonomi global mengalami pertumbuhan negatif hampir 4 persen, 9;font-weight: 700;">Vietnam masih membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,91 persen dan menjadikannya salah satu ekonomi dunia dengan tingkat pertumbuhan tertinggi.
Trong juga mengatakan penguatan militer pada 2025 dengan pembentukan pasukan modern pada 2030 dan membangun militer modern mulai 2030.
Sementara pasukan polisi akan menjadi pasukan keamanan rakyat yang berkemampuan tinggi dan modern pada 2030.
“Tugas keamanan melibatkan deteksi tepat waktu dan penanganan yang efektif atas masalah keamanan yang kompleks, dan penindakan tepat waktu terhadap berbagai jenis kejahatan - terutama kejahatan terorganisir, kejahatan transnasional, kejahatan teknologi tinggi dan jaringan narkoba,” ucap Trong.
Trong juga mempromosikan demokrasi sosialis dan memperkuat undang-undang dalam menjalankan kebijakan negara.
“9;font-weight: 700;">Vietnam akan menangani secara harmonis hubungan antara kepentingan kelas sosial yang berbeda sambil memastikan bahwa semua kelompok etnis setara dan bersatu, saling menghormati dan mendukung,” ucap dia.
Dia menekankan perlunya terus-menerus mengembangkan Marxisme-Leninisme dan pemikiran Hồ Chí Minh secara kreatif.
Kongres Partai Komunis 9;font-weight: 700;">Vietnam ke-13 berlangsung dari 25 Januari hingga 2 Februari 2021 di Hanoi.
Total Sebanyak 1.587 delegasi mewakili lebih dari 5,1 juta anggota Partai menghadiri acara tersebut.
Kongres akan menetapkan orientasi dan tugas pembangunan sosio-ekonomi untuk 2021-2025, serta tujuan dan orientasi untuk 2030, dan visi pembangunan nasional hingga tahun 2045.
Kongres ini juga akan memilih pimpinan Partai Komunis 9;font-weight: 700;">Vietnam yang baru.
Partai Komunis 9;font-weight: 700;">Vietnam adalah partai pendiri dan penguasa Republik Sosialis 9;font-weight: 700;">Vietnam.
Partai ini dibentuk pada 1930 oleh Ho Chi Minh dan Kongres Nasional pertama diadakan pada 1935.(Anadolu Agency)