Katakini.com - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi bersama jajaran direksi melakukan panen di Denfarm Varietas IF 16 dan IF8, di lahan Pilot Project Pengembangan Pangan Terintegrasi 1.000 ha, Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Panen padi pada Senin (23/11/2020) tersebut juga melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di bidang pangan.
"Pilot Project Pengembangan Pangan Terintegrasi seluas 1.000 Ha Sukamandi merupakan bagian dari upaya RNI untuk mengamankan proses hulu pertanian. Dari pengembangan yang telah dilakukan, terbukti sinergi BUMN Pangan dan Pupuk ini mampu memproduksi Gabah Kering Panen (GKP) di atas 8 ton per hektar, seperti yang telah ditargetkan," ujar Arief seperti dikutip dari akun media sosial resmi perusahaan, Selasa (24/11/2020).
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait hal itu, Arief menyatakan, padi yang dipanen merupakan varietas IF8 dan IF16. Kedua jenis padi ini adalah hasil pemuliaan benih dari Guru Besar IPB, Prof. Dwi Andreas Santosa.
Sejumlah pemangku kepentingan pangan turut mendampingi Arief saat memanen padi.
"(Kami) mengundang beberapa Tokoh Pangan Nasional Spt Pak Sutarto Alimoeso Perpadi bersama Pedagang PIBC, Pak Yeka Fatika PATAKA, Ibu Karen Tambayong KADIN, Benni Kusbini, Pak Hamid dari Hortikultura, Pak Nanang dari Perbenihan," jelas Arief.
Dia menambahkan, kegiatan tersebut juga bagian dari konsolidasi Internal antara RNI Holding, Pertani, SHS dan Nusindo anak perusahaan RNI sebagai offtaker. Melalui BUMN Klaster Pangan, Arief berkomitmen untuk mendorong pengembangan bibit unggul guna mendukung penguatan sektor pertanian nasional.
Setelah panen, tahap berikutnya masuk ke proses lanjutan atau postharvest. Proses ini melipurti tahap penggilingan , pengemasan, pendistribusian, dan pemasaran. Semua proses itu dilakukan secara terintegrasi melalui sinergi BUMN Klaster Pangan.