• Gaya Hidup

Ternyata Selama Pandemi, Pendapatan Para Miliader Justru Meningkat Drastis

Eko Budhiarto | Rabu, 14/10/2020 08:05 WIB
Ternyata Selama Pandemi, Pendapatan Para Miliader Justru Meningkat Drastis Jeff Bezos – Pendiri Amazon, Salah Satu Miliader yang Mengalami Keuntungan di Masa Pandemi

Swiss, katakini.com – Pandemi COVID-19 ini tentunya turut membawa dampak yang cukup serius dalam sektor ekonomi secara global. Tidak sedikit para pengusaha kelas atas hingga UMKM kelas bawah pun yang mengalami penurunan secara pendapatan keuntungan, hingga tidak sedikit pula yang gulung tikar akibat terus menerus mengalami kerugian.

Namun sepertinya hal ini tidak berlaku untuk para miliader dunia, yang justru kekayaan mereka meningkat secara drastis selama masa pandemi. Rata-rata yang mengalami kenaikan pendapatan adalah eksekutif yang berasal dari sektor teknologi dan industri.

Menurut laporan dari Bank UBS Swiss, para top miliader dunia mengalami kenaikan pendapatan sebesar 27.5% selama pandemic COVID-19, yaitu sekitar 10.2 triliun dollar dari 7.9 triliun dollar sebelumnya, dengan jangka waktu hanya 3 bulan (April – Juli) tahun ini.

Kenaikan ini lebih tinggi dari kenaikan angka kekayaan sebelumnya di tahun 2017 sekitar 8.9 triliun dollar akibat kenaikan harga saham secara global

UBS menambahkan bahwa para top miliader ini telah memilih keputusan bisnis yang sangat baik dan tepat selama pandemi COVID-19 ini.

Hal ini juga dibuktikan dengan jumlah miliader yang meningkat menjadi sebanyak 2.189 individu dari hanya 2.158 individu di tahun 2017.

Dari para miliader, pemenang utama di tahun ini adalah mereka yang bergerak dalam sektor industri, yang dimana secara khusus mengalami peningkatan pendapatan hingga 44% hanya dengan rentang waktu 3 bulan saja.

“Industri dapat mengalami keuntungan yang tidak proposional, karena pasar memperkirakan  pemulihan ekonomi yang signifikan kedepannya setelah masa Lockdown,” tambah UBS.

Para miliader di sektor teknologi juga mengalami masa yang baik tahun ini, dengan mengalami peningkatan pendapatan secara khusus sebanyak 41%.

“Hal ini diakibatkan karena semakin banyaknya permintaan akan barang dan jasa mereka terkait bisnis digital untuk mempermudah penerapan jaga jarak sosial secara global, ini dapat mempersingkat evolusi digital yang seharusnya bertahun-tahun ke depan menjadi beberapa bulan ke depan saja”.

Para miliader di sector kesehatan juga sangat diuntungkan saat krisis ini, khususnya pada sektor pembuat obat-obatan dan alat-alat kesehatan.

Kenaikan pendapatan para miliader ini juga diakibatkan karena performa pasar saham global yang menguat sejak bulan maret tahun ini, meskipun beberapa negara mengalami kerugian dan resesi.

Bos perusahaan besar seperti Jeff Bezos, Amazon dan Elon Musk, Tesla pun mengalami pelonjakan pendapatan di pertengahan tahun ini, hal ini diakibatkan karena kenaikan secara drastis saham perusahaan mereka.

Berlawanan dengan hal tersebut, ironinya laporan Bank UBS juga mengatakan bahwa kemiskinan secara ekstrim akan meningkat di tahun ini untuk pertama-kalinya selama dua decade terakhir ini akibat pandemic COVID-19.

Namun, UBS menambahkan, ternyata tidak sedikit juga para miliader yang turut berdonasi dan menyisihkan sebagian kekayaan mereka dalam rangka untuk membantu dunia melawan Pandemi COVID-19.

“Riset kami menemukan adanya 209 miliader yang secara publik melakukan donasi dengan total setara 7.2 miliar dollar dari Maret hingga Juni 2020,” tambah UBS.

Meskipun mereka mendapatkan data lainnya bahwa miliader dari Inggris (UK) ternyata yang paling sedikit dalam berdonasi. Di US sebanyak 98 miliader berdonasi hingga 4.5 miliar dollar, di China 12 miliader berdonasi sebanyak 679 juta dollar, di Australia dua miliader berdonasi sebanyak 324 juta dollar, namun di UK sebanyak 9 miliader hanya berdonasi sebanyak 298 juta dollar. (BBC)

FOLLOW US