• News

Jokowi Minta TNI dan Polri Bantu Disiplinkan Pemakaian Masker

Yahya Sukamdani | Selasa, 11/08/2020 21:47 WIB
Jokowi Minta TNI dan Polri Bantu Disiplinkan Pemakaian Masker Ilustrasi pemakaian masker.

Katakini.com - Presiden Indonesia, Joko Widodo meminta, secara khusus kepada TNI dan Polri agar membantu medisiplinkan masyarakat untuk mematuhi dan menerapakan protokol kesehatan utamanya memakai masker.

Hal itu mengingat kesadaran masyarakat masih terbilang rendah, padahal pencegahan penyebaran virus Covid-19 paling efektif adalah dengan menggunakan masker.

"Saya harapkan dari Pangdam dan seluruh jajaran Polda memback up dalam kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker. Masker menjadi kunci. Pilih lockdown atau pilih masker. Pilih PSBB atau pilih masker. Kita pilih masker," kata Presiden Indonesia, Joko Widodo secara live di saluran YouTube Sekretariat Presiden, saat melakukan kunjungan kerja di Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020).

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa, tingginya angka penyebaran virus Covid-19 bisa jadi dikarenakan masyarakat yang kurang patuh terhadap protokol kesehatan. Apakah yang tidak menggunakan masker, tidak cuci tangan dan tidak jaga jarak, serta masih sering berkerumun. Bahkan dari suveri yang dilakukan oleh pemerintah ditemukan satu propinsi yang sebagian besar warganya masih tidak enggan menggunakan masker.

"Kita tahu survei yang kita lakukan. Saya tidak sebut propinsinya, ini disatu propinsi di pulau Jawa. 70% belum pakai masker. Ini jumlah angka yang besar sekali," ujar Presiden Joko Widodo.

Terkait kurangnya kesadaran akan pentingnya penggunaan masker, Presiden Joko Widodo meminta persoalan tersebut bisa diselesaikan dalam waktu dua minggu kedepan. Karena menurutnya persoalan masker akan menyelesaikan banyak hal yang berkaitan dengan Covid-19.

"Dalam dua minggu ini dibantu oleh TNI dan Polri serta gugus daerah betul-betul urusan masker ini kita kerjakan secara all out dan masif. Karena ini akan menyelesaikan banyak hal yang berkaitan dengan Covid-19," katanya.

FOLLOW US