• Oase

Ini Bedanya Tahiyat Awal dan Akhir dalam Salat

M. Habib Saifullah | Rabu, 17/09/2025 15:05 WIB
Ini Bedanya Tahiyat Awal dan Akhir dalam Salat Ilustrasi salat. (FOTO: HO/IST)

JAKARTA - Salat menjadi ibadah wajib yang masuk dalam rukun Islam. Allah SWT menegaskan kewajiban salat dalam firman-Nya:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ (QS. Al-Baqarah: 43)

Artinya: “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Diketahui pula dalam pelaksanaan salat, terdapat dua tahapan penting yang dikenal sebagai tahiyat awal dan tahiyat akhir.

Keduanya sering dianggap sama oleh sebagian umat, padahal memiliki perbedaan mendasar baik dari segi bacaan, posisi duduk, maupun hukumnya dalam syariat.

Lantas apa yang membedakan antara tahiyat awal dan akhir? Simak penjelasannya berikut.

Tahiyat Awal

Tahiyat awal dikerjakan pada rakaat kedua dalam salat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Posisi duduknya menggunakan iftirasy (duduk di atas kaki kiri dengan kaki kanan ditegakkan).

Bacaan tahiyat awal berhenti pada syahadat pertama: Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadan ‘abduhū wa rasūluh.

Secara hukum, tahiyat awal termasuk sunnah ab‘adh. Jika tertinggal karena lupa, salat tetap sah namun dianjurkan menutupinya dengan sujud sahwi.

Tahiyat Akhir

Tahiyat akhir dibaca pada rakaat terakhir salat. Duduknya dengan posisi tawarruk (pinggul menempel ke lantai dengan kaki kiri diselipkan di bawah kaki kanan).

Bacaan tahiyat akhir dilengkapi dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, doa perlindungan dari siksa kubur, fitnah hidup dan mati, serta salam penutup.

Berbeda dengan tahiyat awal, tahiyat akhir dihukumi sebagai rukun salat. Artinya, jika ditinggalkan, baik sengaja maupun tidak, maka salat dianggap tidak sah dan wajib diulang.