JAKARTA - Musibah merupakan bagian dari ujian hidup yang tidak bisa dihindari. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, baik berupa kehilangan, sakit, maupun kesedihan lainnya.
Dalam ajaran Islam, musibah tidak hanya dimaknai sebagai cobaan, tetapi juga sebagai cara Allah SWT menguji kesabaran dan keteguhan iman hamba-Nya.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengingat Allah ketika musibah datang, salah satunya dengan membaca doa tertentu agar hati menjadi lebih tenang.
Salah satu doa yang dianjurkan dibaca saat musibah berdasarkan hadis riwayat Muslim ialah:
اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Allāhumma ajirnī fī muṣībatī, wa akhlif lī khairan minhā
Artinya: “Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku, dan berikanlah aku ganti yang lebih baik darinya.”
Selain doa tersebut, umat Islam juga diajarkan untuk mengucapkan kalimat istirja’ saat pertama kali mendengar atau mengalami musibah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn
Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali.”