JAKARTA - Hubungan yang sehat tidak cukup hanya dibangun dengan niat baik atau komunikasi yang tampak lancar. Ada kalanya, hal-hal kecil yang dianggap remeh justru bisa menjadi racun yang perlahan merusak kedekatan baik dalam hubungan dengan pasangan, teman, keluarga, maupun rekan kerja.
Pada dasarnya, hubungan membutuhkan rasa saling memahami, menghargai, dan tumbuh bersama. Menyadari serta memperbaiki kebiasaan-kebiasaan kecil yang negatif dapat menjadi langkah penting untuk menjaga ikatan tetap kuat, sebelum masalah berkembang lebih jauh.
Berikut adalah lima kebiasaan sederhana yang sering terjadi tanpa disadari, namun bisa mengikis kepercayaan dan kedekatan dalam hubungan.
Jawaban seperti “oke”, “ya”, atau “terserah” mungkin terasa efisien, tapi bisa disalahartikan sebagai sikap cuek atau tidak peduli. Terutama dalam komunikasi digital, tone sulit dibaca. Balasan yang terlalu singkat bisa menciptakan jarak emosional dan kesalahpahaman.
Agar tidak terkesan garing atau dingin, tambahkan konteks atau sentuhan personal dalam balasan Anda, misalnya: “Oke, sounds good. Terima kasih ya!”
Diskusi sehat berbeda dengan debat ego. Bila Anda selalu ngotot ingin menang dalam setiap argumen, orang lain bisa merasa lelah dan tidak dihargai. Ini bisa membuat mereka enggan terbuka atau menghindari Anda.
Agar orang lain mau terbuka, dengarkan pendapat lawan bicara sepenuhnya sebelum merespons. Akui jika Anda salah—itu bukan kelemahan, tapi tanda kedewasaan.
Terlambat datang, lupa membalas pesan penting, atau sering membatalkan rencana secara sepihak—hal-hal ini bisa mengikis kepercayaan. Sekali dua kali mungkin dimaafkan, tapi jika terus diulang, orang lain bisa mulai menjaga jarak.
Karenanya, perlu menghargai waktu dan komitmen orang lain seperti Anda ingin dihargai. Jika harus membatalkan, beri tahu lebih awal dan dengan alasan yang jelas.
Humor sarkastik atau sindiran yang dibungkus canda bisa terasa menyakitkan, apalagi jika dilakukan di depan orang lain. Alih-alih membangun, komentar seperti ini sering kali justru merusak rasa percaya diri dan kenyamanan dalam hubungan. Jika ada hal yang mengganggu, bicarakan secara langsung dan jujur, tanpa menyelipkan kritik dalam bentuk lelucon.
Dalam hubungan apa pun, penghargaan kecil bisa berdampak besar. Jika Anda terbiasa menerima kebaikan orang lain tanpa menunjukkan rasa terima kasih, hubungan bisa terasa satu arah.
Untuk itu, ucapkan “terima kasih” lebih sering. Bahkan pujian sederhana bisa membuat orang merasa dihargai dan ingin terus menjaga koneksi dengan Anda. (*)