Mengapa Islam Mengajarkan untuk Selalu Memuliakan Guru?

Vaza Diva | Jum'at, 05/09/2025 20:50 WIB
Mengapa Islam Mengajarkan untuk Selalu Memuliakan Guru? Ilustrasi - guru sedang mengajar muridnya mengaji (foto:Ayosurabaya)

JAKARTA - Dalam tradisi Islam, guru memiliki kedudukan yang sangat mulia. Mereka bukan sekadar pendidik di ruang kelas, melainkan penjaga ilmu, penuntun kebenaran, sekaligus penerus misi para nabi dalam membentuk akhlak umat.

Kemuliaan ini bukan hanya bersandar pada budaya, tetapi bersumber langsung dari wahyu dan sunnah. Allah SWT menegaskan dalam Al-Mujadalah ayat 11 bahwa orang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya.

Menurut Ibnu Mas’ud, ayat ini adalah bentuk pujian Allah kepada para pencari dan penyebar ilmu. Imam Al-Qurthubi menambahkan, keutamaan itu lahir dari dua hal, yakni iman dan ilmu.

Guru menjadi sosok yang memadukan keduanya, membimbing manusia menuju keimanan sekaligus memperluas wawasan mereka.

Rasulullah SAW bahkan menegaskan keutamaan pengajar melalui sabdanya: seluruh makhluk, dari malaikat hingga ikan di lautan, mendoakan kebaikan bagi mereka yang mengajarkan ilmu.

Para ulama pun menempatkan profesi guru di derajat tertinggi setelah kenabian. Abdullah bin Mubarak misalnya, rela mengorbankan harta demi mendukung para ulama dan penuntut ilmu. Baginya, bila ahli ilmu tidak dijaga, maka pengetahuan akan hilang dari masyarakat.

Karena itu, memuliakan guru bukan sekadar sikap baik, tetapi kewajiban sosial dan moral. Hadis Nabi SAW menegaskan, setiap pekerja berhak atas upah yang layak, termasuk guru yang mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Pemberian gaji dan penghargaan yang pantas adalah bentuk keadilan, sementara dukungan masyarakat melalui infak, wakaf, atau bentuk apresiasi lainnya menjadi sedekah yang memperkuat keberlangsungan ilmu.

Guru juga memperoleh kedudukan spiritual yang istimewa. Ilmu yang diajarkan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah wafat, sebagaimana ditegaskan dalam hadis tentang amal yang tidak terputus.

Dengan demikian, guru adalah tiang peradaban. Mereka tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi membentuk karakter, menjaga akidah, serta menuntun generasi menuju cahaya ilmu. Dalam pandangan Islam, derajat guru akan selalu dimuliakan—di dunia maupun akhirat.