Ini Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal 1447 H

Vaza Diva | Jum'at, 05/09/2025 19:50 WIB
Ini Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal 1447 H Ilustrasi - Puasa (Foto: Queenmoonlit3/Envato)

JAKARTA - Umat Islam saat ini dapat melaksanakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan besar, yakni puasa Ayyamul Bidh. Untuk Rabiul Awal 1447 Hijriah, Lembaga Falakiyah PBNU menetapkan awal bulan dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025.

Ketetapan tersebut menjadi pedoman bagi kaum Muslimin dalam menunaikan puasa sunnah tiga hari di pertengahan bulan hijriah, yang diyakini membawa banyak keberkahan dan pahala.

Berdasarkan kalender hijriah dan masehi, puasa Ayyamul Bidh pada bulan ini dilaksanakan pada:

1. Sabtu, 6 September 2025 (13 Rabiul Awal 1447 H)

2. Minggu, 7 September 2025 (14 Rabiul Awal 1447 H)

3. Senin, 8 September 2025 (15 Rabiul Awal 1447 H)

Puasa ini termasuk sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas ra, disebutkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa menjalankan puasa pada hari-hari terang bulan tersebut, baik saat di rumah maupun ketika bepergian.

Hadits lain dari Abudzar ra menegaskan, puasa tiga hari dalam sebulan bernilai setara dengan pahala berpuasa setahun penuh. Al-Qur’an juga menguatkan hal ini dalam QS. al-An’am:160, yang menyebut setiap amal kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat.

Niat puasa Ayyamul Bidh dibaca dalam hati sebelum fajar dengan lafaz:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah ta’âlâ.”

Pelaksanaannya tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya: dimulai dengan sahur, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, lalu berbuka tepat pada waktu Maghrib.

Puasa Ayyamul Bidh menyimpan banyak keistimewaan, antara lain:

1. Pahalanya menyamai puasa setahun penuh bila dilakukan konsisten.

2. Melatih kesabaran, kedisiplinan, dan kontrol diri.

3. Menjaga kesehatan jasmani sekaligus menenangkan jiwa.

4. Menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT di tengah rutinitas duniawi.