UNRWA: Anak Kurang Gizi Makin Terancam saat Operasi Israel di Gaza

Yati Maulana | Jum'at, 22/08/2025 11:05 WIB
UNRWA: Anak Kurang Gizi Makin Terancam saat Operasi Israel di Gaza Seorang anak Palestina yang mengungsi, berlindung di sebuah sekolah UNRWA, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 19 Agustus 2025. REUTERS

JENEVA - Kepala badan pengungsi Palestina PBB pada hari Kamis menyuarakan kekhawatiran bahwa anak-anak yang menderita kekurangan gizi di Gaza akan meninggal jika ketentuan darurat tidak segera diberlakukan selama operasi militer Israel di Kota Gaza.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa datanya menunjukkan peningkatan enam kali lipat jumlah anak yang menderita kekurangan gizi di Kota Gaza sejak Maret.

"Populasi kita sangat lemah dan akan menghadapi operasi militer besar baru," ujarnya dalam pertemuan klub pers di Jenewa. "Banyak yang tidak akan memiliki kekuatan untuk menjalani pengungsian baru."

"Banyak dari mereka tidak akan bertahan hidup," katanya tentang anak-anak, berbicara kepada hadirin dalam bahasa Prancis. "Ini adalah kelaparan yang direkayasa dan direkayasa. Ini disengaja. Makanan telah digunakan sebagai alat perang," katanya.

Pada bulan Mei, sebuah lembaga pemantau kelaparan global mengatakan bahwa setengah juta orang di Jalur Gaza menghadapi kelaparan tetapi tidak menggunakan istilah kelaparan.

Badan militer Israel yang mengoordinasikan bantuan, COGAT, sebelumnya mengatakan telah menginvestasikan upaya yang cukup besar untuk memastikan bantuan mencapai Gaza dan membantah telah membatasi pasokan.