Wamen Viva Yoga Komit Sejahterakan Transmigran dan Warga Lokal

M. Habib Saifullah | Kamis, 07/08/2025 22:05 WIB
Wamen Viva Yoga Komit Sejahterakan Transmigran dan Warga Lokal Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga (Foto: Humas Kementrans)

JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi menerima audiensi Bupati Toli-Toli Amran H. Yahya, Bupati Mesuji, Hj. Elfianah Khanami dan Bupati Sigi, Muhammad Rizal Intjenae, di Kantor Kementrans Kalibata, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Dalam kesempatan itu, para bupati menceritakan berbagai permasalahan di kawasan transmigrasi di kabupaten yang dipimpinnya. Masalah utama ialah masalah infrastruktur jalan, fasilitas kesehatan, pendidikan, alur penjualan produk pertanian, dan investasi di kawasan transmigrasi.

Seperti yang ada di Toli-Toli di mana ada kawasan transmigrasi yang terisolasi. Akses jalan yang ada dirasa tidak memadai bahkan jembatan yang ada terbuat dari batang pohon kelapa.

Dampak dari buruknya infrastruktur jalan tersebut membuat mobilitas masyarakat terhambat, anak-anak susah menuju ke sekolah dan hasil pertanian mereka sulit diangkut menuju ke pasar. Hal demikianlah yang menurut para bupati perlu mendapat perhatian dari Kementrans.

Menanggapi berbagai permasalahan di kawasan transmigrasi maupun eks transmigrasi, Viva Yoga mengatakan Presiden Prabowo Subianto membentuk kabinet besar karena permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini sangat banyak.

"Dengan penambahan jumlah menteri diharapkan mampu memberi solusi secara cepat, efisien, dan efektif dari setiap permasalahan yang ada," kata Wamentrans.

Dalam membangun kawasan transmigrasi, kata Wamen Viva Yoga, Kementrans bersinergi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertanian, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi, dan kementerian lainnya.

"Jadi pembangunan di kawasan transmigrasi bisa dikerjakan oleh banyak kementerian," kata Wamentrans.

Sehingga kata Wamentrans, mengenai dengan masalah infrastruktur, dia menyatakan akan mengkoordinasikan masalah yang ada dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

"tidak hanya jalan namun bendungan juga bisa dibangun oleh kementerian ini," ujar dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, program transmigrasi yang sudah dilakukan sejak tahun 1950 tidak hanya mampu menumbuhkan kawasan pertumbuhan ekonomi baru namun juga melahirkan 1567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten, dan 3 provinsi.

"Mesuji merupakan salah satu kabupaten produk transmigrasi, di kabupaten ini dari 105 desa, 95 desa adalah desa transmigrasi," ujar dia.

Kementrans berharap pembangunan yang ada di kawasan transmigrasi berkesinambungan agar dari waktu ke waktu semakin sesuai harapan dari program ini, yakni mensejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.

"Kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangkan ekonomi di baik di satuan pemukiman maupun masyarakat lokal yang masuk kawasan transmigrasi agar pendapatan meningkat dan sejahtera," kata dia.