• Oase

Asal Usul Bendera Merah Putih yang Terkait dengan Hadits Nabi

Vaza Diva | Rabu, 06/08/2025 05:15 WIB
Asal Usul Bendera Merah Putih yang Terkait dengan Hadits Nabi Ilustrasi - bendera Indonesia (Foto:RRI)

JAKARTA - Bendera Indonesia, yang terdiri dari dua warna sederhana, merah dan putih, bukan hanya sekadar simbol negara, tetapi juga sarat makna filosofis yang mendalam.

Warna merah melambangkan keberanian dan perjuangan, sedangkan putih mengandung makna keikhlasan dan kesucian. Bersama-sama, kedua warna ini menggambarkan perjuangan yang tulus hingga titik pengorbanan terakhir.

Namun, asal usul warna merah dan putih ini lebih dalam daripada yang dipahami banyak orang. Sebuah hadits Nabi Muhammad SAW diklaim sebagai inspirasi utama bagi simbol ini. Menurut riwayat yang diterima dari Tsauban, Rasulullah SAW bersabda:

"عَنْ ثَوْبَانَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى زَوَى لِي الْأَرْضَ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَأَعْطَانِي الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ."

Artinya: “Diriwayatkan dari Tsauban, Rasulullah bersabda, sesungguhnya Allah mengumpulkan bumi untukku sehingga aku bisa melihat kejayaan Islam di Timur dan Barat. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah ditampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih.”

Makna dua warna ini semakin dijelaskan dalam kitab ‘Aunul Ma’bud, yang menyebutkan bahwa merah melambangkan kerajaan Syam, sedangkan putih merujuk pada kerajaan Persia. Kedua warna ini juga dianggap sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan besar yang dimiliki umat Islam pada masa awal penyebarannya.

Lebih lanjut, peringatan dari Rasulullah tentang bahaya internal umat Islam juga menjadi bagian dari pesan yang ada dalam hadits tersebut. Rasulullah SAW meminta agar umat-Nya tidak dihancurkan oleh bencana besar atau musuh yang datang dari dalam diri mereka sendiri. Sebagaimana dalam bagian hadits lainnya:

"وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ، وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ، فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ..."

Artinya: “Dan sesungguhnya aku meminta kepada Allah agar tidak membinasakan umatku dengan kekeringan yang parah, dan Allah tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai umatku selain diri mereka sendiri…”

Meskipun bangsa ini pernah meraih kejayaan besar, sejarah menunjukkan bahwa perpecahan dan konflik internal sering kali meruntuhkan kemajuan itu.

Bendera merah putih Indonesia, dengan segala maknanya, tidak hanya sekadar simbol nasionalisme. Ia adalah warisan spiritual yang mengingatkan kita tentang pentingnya keberanian, keikhlasan, dan persatuan dalam menjaga keutuhan bangsa.

Reda putih bukan hanya lambang, namun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus dijaga dengan tindakan nyata.