JAKARTA - Berbicara dengan lancar dan percaya diri merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi formal seperti presentasi maupun dalam percakapan santai.
Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam berbicara secara runut—sering terbata-bata, mengulang kata, atau bingung menyusun kalimat.
Masalah ini bisa membuat pesan yang ingin disampaikan jadi kurang efektif, bahkan menurunkan rasa percaya diri. Kabar baiknya, kemampuan berbicara dapat dilatih dan ditingkatkan dengan cara-cara sederhana namun konsisten.
Penyebab seseorang sering belibet saat berbicara sangat beragam, mulai dari gugup, kurang kosakata, hingga kebiasaan berpikir terlalu cepat dibandingkan kemampuan mengucapkan kata.
Dalam beberapa kasus, hal ini juga berkaitan dengan kurangnya latihan berbicara atau komunikasi verbal. Oleh karena itu, penting untuk melatih kemampuan berbicara secara rutin agar lebih lancar, jelas, dan percaya diri.
Berikut ini enam cara latihan yang efektif agar tidak belibet saat berbicara:
1. Latih Pernafasan Saat Berbicara
Pernafasan yang tidak teratur sering membuat seseorang kehabisan napas saat berbicara, sehingga membuat kata-kata terdengar terputus-putus.
Cobalah melatih teknik pernapasan perut (diaphragmatic breathing), di mana Anda menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlahan saat berbicara.
Ini membantu menjaga tempo dan ritme bicara tetap stabil, terutama dalam percakapan panjang atau presentasi.
2. Rutin Membaca Keras
Membaca buku, artikel, atau berita dengan suara lantang melatih koordinasi antara otak dan mulut.
Latihan ini juga membantu memperbaiki pelafalan, intonasi, dan kejelasan suara. Lakukan setiap hari selama 10–15 menit, dan usahakan merekam suara Anda untuk mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki.
3. Latihan Berpikir Terstruktur dengan Mind Mapping
Salah satu penyebab belibet adalah tidak tahu dari mana memulai atau bagaimana menyusun ide. Latihan membuat peta pikiran (mind map) sebelum berbicara atau presentasi akan membantu Anda menyusun alur berpikir yang lebih jelas.
Dengan struktur yang rapi, Anda bisa menghindari kebingungan dan pengulangan saat menyampaikan pesan.
4. Perbanyak Kosakata dan Frasa Umum
Kadang seseorang berhenti bicara karena tidak tahu kata yang tepat untuk mengungkapkan pikirannya. Maka dari itu, memperluas kosakata sangat penting.
Anda bisa mencatat frasa-frasa umum, idiom, atau kalimat transisi seperti “yang saya maksud adalah…” atau “selain itu…”. Ini akan membantu bicara Anda mengalir lebih lancar tanpa banyak jeda berpikir.
5. Latihan Simulasi Bicara Sendiri di Depan Cermin
Berlatih bicara di depan cermin memberi Anda kesempatan untuk mengamati ekspresi wajah, gestur tangan, dan intonasi suara. Anda bisa menyampaikan opini tentang topik sederhana, seolah-olah sedang berbicara dengan orang lain.
Dengan membiasakan diri berbicara lantang dan ekspresif, kepercayaan diri Anda pun akan meningkat.
6. Kurangi Kata Isian seperti “eee…” atau “anu…”
Kebiasaan mengisi jeda dengan kata-kata seperti “eee”, “gitu”, “apa ya”, sering membuat pembicaraan terdengar tidak lancar. Cobalah menggantinya dengan jeda diam sesaat (pause).
Diam sejenak justru memberi kesan Anda sedang berpikir matang, dan membuat pembicaraan terdengar lebih tenang serta terkontrol.