JAKARTA - Thailand selama ini dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha, dengan lebih dari 90 persen warganya menganut ajaran Theravada.
Namun di balik dominasi tersebut, Thailand juga memiliki komunitas Muslim yang cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah, terutama di bagian selatan negara tersebut.
Keberadaan umat Islam di Thailand bukanlah hal baru, karena jejak sejarahnya telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keragaman budaya negeri Gajah Putih.
Menurut data dari National Statistical Office Thailand, populasi Muslim di negara ini mencapai sekitar 5–6 persen dari total penduduk, atau sekitar 3–4 juta jiwa. Angka ini menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua setelah Buddha.
Sebagian besar Muslim di Thailand adalah keturunan Melayu yang tinggal di provinsi-provinsi selatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Selain itu, terdapat pula komunitas Muslim keturunan Cham, Pakistan, Arab, dan bahkan Tionghoa yang tersebar di beberapa kota besar.
Wilayah yang paling banyak dihuni oleh umat Islam di Thailand adalah Provinsi Pattani, Yala, Narathiwat, dan sebagian Songkhla—keempatnya terletak di ujung selatan negara tersebut.
Di wilayah ini, mayoritas penduduk adalah etnis Melayu yang berbahasa Melayu dialek Patani dan memeluk Islam sebagai keyakinan utama mereka. Budaya Islam sangat kental di sini, terlihat dari banyaknya masjid, sekolah Islam (pondok), hingga penggunaan aksara Jawi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara historis, keempat provinsi ini dahulu merupakan bagian dari Kesultanan Patani, sebuah kerajaan Islam yang berdiri sejak abad ke-15 dan memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Melayu di Semenanjung Malaya.
Kesultanan ini kemudian dianeksasi oleh Siam (nama lama Thailand) pada awal abad ke-20. Sejak saat itu, terjadi berbagai dinamika sosial-politik antara pemerintah pusat Thailand dan masyarakat Melayu-Muslim di wilayah tersebut, termasuk isu identitas, bahasa, hingga otonomi daerah.
Meskipun demikian, umat Islam di wilayah selatan tetap mempertahankan tradisi keagamaan dan budaya mereka. Masjid-masjid megah seperti Masjid Sentral Pattani dan Masjid Krue Se menjadi pusat aktivitas keagamaan sekaligus simbol penting keberadaan Islam di Thailand.
Di sisi lain, pemerintah Thailand juga berupaya menjaga keharmonisan dengan menyediakan ruang bagi komunitas Muslim dalam pendidikan, birokrasi, hingga keagamaan.