• Bisnis

Permudah Akses ke Pangan Pokok, Prabowo Luncurkan Kopdes Merah Putih

Eko Budhiarto | Senin, 21/07/2025 21:20 WIB
Permudah Akses ke Pangan Pokok, Prabowo Luncurkan Kopdes Merah Putih Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi bersama Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto) dalam peresmian peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto, di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). (Foto:NFA)

 

KLATEN – Pemerintah resmi mencatat sejarah baru dengan terbentuknya 80.081 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia. Inisiatif besar ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kedaulatan pangan nasional dan pemberdayaan ekonomi rakyat dari tingkat desa.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa koperasi merupakan alat perjuangan ekonomi rakyat, khususnya bagi kelompok lemah, agar mampu bangkit menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh. Kepala Negara ingin Indonesia semakin berdaulat.

"Satu lidi itu lemah, tapi jika puluhan dan ratusan lidi dijadikan satu, maka jadi kuat. Itulah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat. Dari ketergantungan menjadi kedaulatan," ujar Presiden saat meluncurkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa koperasi merupakan senjata utama dalam membangun kemerdekaan sejati, yakni kemerdekaan ekonomi. Presiden menyinggung realitas ketimpangan ekonomi yang masih dirasakan masyarakat desa, seperti ketergantungan pada tengkulak, praktik ijon, hingga ketidakadilan dalam rantai distribusi hasil pertanian.

Dalam hal ini, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi instrumen untuk memotong rantai pasok yang kerap merugikan petani serta mengembalikan kendali ekonomi kepada rakyat. Koperasi harus mampu membantu petani agar hasil kerja keras petani dapat lebih terserap dengan harga yang lebih baik.

"Tiap panen yang berhasil, harga untuk petani jatuh, kenapa? Karena para petani kita mereka uangnya sangat sedikit. Anaknya harus sekolah, nunggu panen. Di desa tidak ada yang minjamkan uang, kecuali rentenir yang bayarnya adalah per hari bunganya. Ini turun-temurun. Ini harus kita potong dan kita potong harus dengan langkah yang besar," ujar Presiden.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, ide Kopdes Merah Putih ini berdasarkan arahan Presiden Prabowo untuk membina masyarakat desa. Tujuannya agar kualitas hidupnya dapat terus meningkat, terutama kalangan petani.

"Bapak Presiden membentuk satuan tugas yang saya ketuanya, untuk memastikan bahwa rakyat di desa tidak berjalan sendiri, tetapi ditemani, difasilitasi, dan dipastikan keberhasilannya. (Sesuai) arahan Bapak Presiden satuan tugas mendampingi koperasi agar dapat menjalankan usaha sekurang-kurangnya Gerai Sembako, untuk memangkas rantai pasok yang panjang," ungkap Zulhas.

"Ini baru langkah awal, baru 108 (koperasi) yang sudah operasi. Targetnya kita selanjutnya adalah memastikan selama tiga bulan, seluruh Koperasi Desa kelurahan Merah Putih telah beroperasi.di desa dan kelurahan masing-masing," terangnya.

"Kami percaya dalam 3-4 tahun ke depan akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di desa, akan muncul unit-unit usaha produktif rakyat, sehingga kualitas hidup dan potensi warga desa akan berkembang jauh lebih cepat," sebut Menko Pangan

Kopdes Merah Putih hadir dengan semangat membangun ekosistem pertanian berbasis desa yang modern, efektif, dan digital. Koperasi didorong untuk menjadi pelaku utama dalam tata kelola pangan nasional, termasuk dalam penyediaan, pengolahan, hingga distribusi hasil pertanian dan perikanan, agar nilai tambah bisa dinikmati langsung oleh petani dan nelayan.

Di tempat yang sama, seusai kegiatan bersama Presiden tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa keberadaan Kopdes Merah Putih adalah bagian integral dari transformasi tata kelola pangan nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan. Ke depannya, Arief meyakini masyarakat dapat lebih mudah mengakses pangan pokok yang terjangkau dengan jaminan kualitas.

"Badan Pangan Nasional mendukung Kopdes Merah Putih dengan memastikan Gerai Sembako dapat menyediakan aneka pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Harganya lebih terjangkau karena tidak melampaui ketetapan pemerintah," kata Arief.

"Mulai dari beras SPHP, beras premium produk BUMN, MinyaKita sampai telur ayam, bisa masyarakat peroleh di sini. Apabila ada takaran atau mutu produk pangan yang tidak sesuai, segera laporkan. Kalau outletnya Kopdes seperti ini, akan lebih mudah ditelusuri," sambungnya.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa Badan Pangan Nasional akan mendukung koperasi desa melalui kemudahan akses distribusi, dan outlet penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) juga bantuan pangan.

Sepanjang tahun 2024, pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,9 juta ton dan SPHP beras sebanyak 1,4 juta ton. Untuk tahun 2025, realisasi SPHP yang dimulai kembali di Juli telah mencapai 182,2 ribu ton.

“Koperasi Desa Merah Putih menjadi jembatan antara produksi dan konsumsi. Di sinilah peran rakyat, petani, nelayan, pelaku UMKM pangan, ditempatkan di pusat ekosistem pangan. Kita sedang membangun sistem pangan yang efisien, sekaligus juga berdaulat dan berpihak kepada produsen pangan kita sendiri,” ujar Arief.

“Koperasi ini akan menjadi simpul penting dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat lokal. Dengan rantai pasok yang lebih pendek dan terkontrol, kita bisa melindungi petani saat harga jatuh, dan menjaga konsumen saat harga melonjak. Prinsipnya: pangan harus tersedia, terjangkau, dan adil,” pungkas Arief.