• Kesra

Wamen Stella Jamin Anggaran Riset Sasar Wilayah Papua

M. Habib Saifullah | Senin, 21/07/2025 09:45 WIB
Wamen Stella Jamin Anggaran Riset Sasar Wilayah Papua Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie (Foto: Kemdiktisaintek)

JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie memastikan, tambahan anggaran riset sebesar Rp1,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan riset di wilayah Indonesia Timur, termasuk Papua.

Dalam kunjungan ke Universitas Papua (Unipa), Manokwari, Papua Barat, Minggu (20/7/2025), ia menyatakan tambahan anggaran riset akan didistribusikan secara kompetitif, dengan prioritas untuk daerah timur Indonesia dan isu strategis, seperti ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi.

"Riset yang relevan akan berdampak nyata bagi masyarakat dan membuka akses pendanaan dari pusat, daerah, maupun industri," kata Wamen Stella dalam keterangannya diterima di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Stella juga mendorong Unipa untuk menjadi garda depan dalam pengembangan riset berbasis potensi lokal dan kemitraan strategis nasional. Menurut dia, pemanfaatan sagu dalam program makan bergizi gratis bisa menjadi contoh konkret integrasi riset lokal ke dalam kebijakan publik.

"Saya sangat bangga dengan riset-riset yang dipresentasikan hari ini. Semua berbasis pada potensi lokal Papua. Mulai dari sagu hingga noken digital, dan ini adalah kekuatan sesungguhnya dari universitas," ujar dia.

Pada kesempatan itu, Stella juga menyoroti riset noken digital sebagai pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika dan sains.

"Satu noken saja bisa menjadi pintu masuk bagi rasa ingin tahu, literasi sains dan logika matematika," kata dia.

Wamendiktisaintek mengatakan, Unipa memiliki peran penting dalam mempersiapkan pembangunan Sekolah Garuda yang direncanakan dibangun di wilayah Manokwari, dimana hal ini menjadi inisiatif prioritas Presiden RI Prabowo Subianto untuk pengembangan talenta sains dan teknologi dari wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Menurutnya, kolaborasi Unipa sejak perencanaan awal, termasuk mendukung riset-riset teknis, seperti ketersediaan sumber air di calon lokasi sekolah menjadi hal penting.

"Sekolah Garuda bukan hanya tempat belajar, tapi strategi negara untuk mengejar ketertinggalan dan mempercepat kemajuan pendidikan tinggi, khususnya di Papua Barat," ujar Stella Christie.