Jakarta, Katakini.com - Subuh dikenal dalam Islam sebagai waktu yang penuh keutamaan. Tidak hanya menjadi awal dari rutinitas harian yang diberkahi, tetapi juga menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar.
Sejak sepertiga malam terakhir hingga terbitnya matahari, Allah SWT memberikan kesempatan luas bagi siapa pun yang ingin kembali dan memohon ampun atas dosa-dosanya.
Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk senantiasa memperbanyak istighfar, terutama di waktu-waktu istimewa seperti Subuh, karena saat itulah doa-doa lebih mudah dikabulkan.
Membaca istighfar di waktu Subuh bukan sekadar kebiasaan, melainkan bentuk kebutuhan ruhani. Ini adalah cara seorang Muslim untuk menyucikan diri dan memulai hari dengan hati yang bersih dan jiwa yang tenang.
Ini adalah istighfar yang paling utama dan paling komprehensif. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai "penghulu istighfar" karena kandungannya yang agung.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allahumma anta Rabbii laa ilaaha illaa anta kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’uudzu bika min syarri maa shona’tu. Abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzambii faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada janji-Mu dan ikatan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."
Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan yakin lalu meninggal pada hari itu, niscaya ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa mengucapkannya di waktu malam dengan yakin lalu meninggal pada malam itu, niscaya ia termasuk penghuni surga. (HR. Bukhari)
Istighfar ini sangat mudah diucapkan dan sering diamalkan.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
Astaghfirullahal ‘adzim.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Meskipun singkat, istighfar ini memiliki bobot yang besar dalam memohon ampunan.
Istighfar ini diucapkan oleh Nabi Yunus AS ketika berada dalam perut ikan paus. Doa ini mengandung pengakuan dosa dan keesaan Allah.
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhoolimiin.
"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."
Doa ini mengandung keberkahan luar biasa dan sering disebut sebagai "doa yang tidak akan ditolak". Barangsiapa yang berdoa dengan doa ini dalam keadaan kesusahan, niscaya Allah akan melapangkan kesusahannya.
Menggabungkan istighfar dengan niat taubat yang sungguh-sungguh.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaha wa atuubu ilaih.
"Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya."
Doa ini menekankan pada pengakuan dosa dan komitmen untuk tidak mengulanginya lagi, yang merupakan esensi dari taubat nasuha (taubat yang sungguh-sungguh).
Menggabungkan permohonan ampun dengan pujian kepada Allah.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Subhanallah wa bihamdihi astaghfirullaha wa atuubu ilaih.
"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya."
Menggabungkan tasbih (menyucikan Allah) dan tahmid (memuji Allah) dengan istighfar akan menambah bobot pahala dan keberkahan dalam memohon ampunan.