JAKARTA - Dalam hidup, manusia tak pernah luput dari ujian dan cobaan. Ada kalanya musibah datang tiba-tiba, entah berupa penyakit, bencana alam, kehilangan, atau permasalahan hidup yang mengguncang jiwa.
Sebagai makhluk yang lemah, manusia membutuhkan perlindungan dari Allah SWT agar terhindar dari bala, bahaya, dan keburukan yang tersembunyi maupun yang nyata.
Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan banyak cara untuk menjaga diri, salah satunya dengan membaca doa-doa penolak bala. Doa bukan hanya bentuk permohonan, tetapi juga bukti ketundukan seorang hamba bahwa tidak ada pelindung sejati selain Allah.
Berikut ini lima doa penolak bala yang diajarkan dalam Islam. Doa-doa ini bisa dibaca setelah salat, di waktu pagi dan petang, atau kapan saja saat kita merasa butuh perlindungan dari bahaya yang mengintai.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ .1
“Allāhumma innī a‘ūdzu bika min zawāli ni‘matika, wa taḥawwuli ‘āfiyatika, wa fujā’ati niqmatika, wa jamī‘i sakhathika.”
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya keselamatan dari-Mu, datangnya azab-Mu secara tiba-tiba, dan segala bentuk kemurkaan-Mu.”
2.بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Bismillāhilladzī lā yaḍurru ma‘asmihi syai’un fil-arḍi wa lā fis-samā’i wa huwa as-samī‘ul ‘alīm.”
Artinya: “Dengan nama Allah, yang bersama nama-Nya tidak akan membahayakan sesuatu pun, baik di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
3.قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (٢) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣) وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Artinya: “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan makhluk-Nya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1–5)
4. اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Allāhumma ikfinī biḥalālika ‘an ḥarāmika, wa aghninī bifaḍlika ‘amman siwāk.”
Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal-Mu dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu.”
5. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-barashi, wal-junūni, wal-judzāmi, wa min sayyi’il-asqām.”
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan segala penyakit yang buruk.”