• Bisnis

Bantuan Pangan Beras, Kepala NFA: Kita Membicarakan Saudara Kita Yang Paling Membutuhkan

Eko Budhiarto | Selasa, 15/07/2025 05:45 WIB
Bantuan Pangan Beras, Kepala NFA: Kita Membicarakan Saudara Kita Yang Paling Membutuhkan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. (foto:NFA)

JAKARTA – Sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan stimulus pengungkit ekonomi bagi masyarakat, program bantuan pangan beras kembali disalurkan di 2025 ini. Per Senin (14/7/2025), berdasarkan penugasan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Perum Bulog bersama pemerintah daerah mulai menyalurkan paket beras 20 kilogram (kg) ke masing-masing Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Sebagai respons, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyambut baik pijakan awal pelaksanaan program prorakyat ini. Bagi Arief, bantuan pangan beras ini menjadi program prioritas yang akan dikejar dalam sebulan ke depan ini.

"Alhamdulillah, program bantuan pangan beras telah mulai salur sejak hari ini (Senin, 14/7/2025). Tentu ini menjadi prioritas kami di Badan Pangan Nasional bersama Bulog dalam satu bulan ke depan. Pemerintah upayakan akselerasi program baik ini karena ini kita membicarakan saudara-saudara kita yang paling membutuhkan," ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (14/7/2025).

Dalam catatan NFA, sedikitnya bantuan pangan beras telah diberikan kepada 1.267 PBP atau sekitar 25,3 ribu kg di hari ini. Daerah penyalurannya antara lain di Kalimantan Tengah yang telah mulai salur di Kelurahan Tanarung, Kota Palangkaraya dan Kelurahan Buntok Kota di Kabupaten Barito Selatan. Sementara di Maluku mulai salur di Desa Lauran di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kelurahan Silale dan Waihong Kota Ambon, serta Kelurahan Ketsoblak, Kota Tual.

Selanjutnya masyarakat di Maluku Utara di Kelurahan Salahudin, Kota Ternate pun telah mulai tersalurkan. Di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Gajahan, Kabupaten Karanganyar dan Kelurahan 26 Ilir D1, Kota Palembang, Sumatera Selatan pun telah mulai disalurkan bantuan pangan beras.

"Program ini menjadi bukti kebijakan keberlanjutan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Mas Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sesuai arahan, bantuan pangan beras kembali dapat disalurkan di 2025 ini kepada total 18,27 juta keluarga se-Indonesia. Penerima bantuan terus kami upayakan semakin tepat sasaran," kata Arief.

"Untuk itu di tahun ini, kita menggunakan database PBP dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Kita fokuskan ke desil 1 sampai 7. Harapannya program intervensi ini dapat meredam harga beras sekaligus menyangga ekonomi masyarakat yang memang memerlukan perhatian pemerintah," sambungnya.

Sebagaimana diketahui, melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional dengan nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 per 4 Juli 2025, Bulog telah menerima penugasan pelaksanaan bantuan pangan beras Juni dan Juli 2025. Target PBP sejumlah 18.277.083 dengan 10 kg per penerima per bulan. Dengan total alokasi 2 bulan, Juni dan Juli. Penyalurannya diupayakan secara one shoot atau 1 kali salur.

Adapun impak positif program bantuan pangan beras telah terbukti sepanjang tahun 2023 dan 2024. Kala itu inflasi beras di September 2023 melejit hingga 5,61 persen. Setelah ada penggelontoran bantuan pangan beras, di Desember 2023 terkendali menjadi 0,48 persen.

Tren positif kembali terjadi di 2024. Per Februari 2024, inflasi beras berada di level 5,32 persen dan menjadi yang tertinggi di tahun tersebut. Program bantuan pangan beras kembali dilanjutkan hingga alokasi 9 bulan. Hasilnya inflasi beras di Desember 2024 sukses terkendali menjadi 0,1 persen saja.

Untuk tahun 2025, inflasi beras di Juni 2025 dilaporkan mulai meninggi. Sebelumnya di Januari 2025 hanya 0,36 persen, sementara di Juni 2025 bergerak naik ke 1 persen. Untuk itu, penyaluran kembali bantuan pangan beras di Juli dinilai dapat menjadi instrumen pengendali inflasi beras yang efektif berbarengan dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.