Jakarta, Katakini.com - Pertanyaan mengenai apakah wanita yang sedang haid boleh membaca doa Nabi Yunus kerap muncul di kalangan Muslimah. Banyak perempuan tetap ingin menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT, meskipun sedang dalam kondisi tidak suci secara fisik.
Menanggapi hal ini, Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah Al-Bahjah, memberikan penjelasan yang menenangkan dan menegaskan harapan bagi para Muslimah.
Dalam salah satu ceramah yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah dan dikutip pada Senin (14/7), Buya Yahya menuturkan bahwa perempuan yang sedang haid tetap diperbolehkan memperbanyak zikir dan berdoa, termasuk membaca doa Nabi Yunus.
Beliau menjelaskan bahwa meskipun tidak dalam keadaan suci, perempuan tetap bisa mengumpulkan pahala besar melalui amalan hati dan lisan seperti berzikir, membaca doa, dan mengingat Allah SWT.
"Perempuan yang sedang haid tetap boleh berzikir dan berdoa, termasuk membaca doa Nabi Yunus, meskipun berasal dari ayat Al-Qur’an," ujar Buya Yahya. Hal yang dilarang hanyalah salat, puasa, menyentuh mushaf, membaca Al-Qur’an sebagai tilawah, dan berdiam di masjid.
Doa Nabi Yunus yang sering diamalkan adalah:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."
Meski doa ini berasal dari Al-Qur’an, selama tidak dibaca dengan niat tilawah dan tanpa menyentuh mushaf, maka tetap boleh diamalkan oleh wanita haid.
Buya Yahya bahkan menganjurkan agar doa-doa seperti ini terus dibaca agar hati tetap hidup.
Ia juga menyarankan agar kaum perempuan tetap bangun di sepertiga malam meskipun tidak salat, lalu memperbanyak zikir dan doa di waktu mustajab tersebut.
“Bangunlah meskipun tidak bisa tahajud, duduk dan berzikir di tempat yang suci. Itu juga ibadah,” jelas Buya.
Sebelum tidur pun, wanita haid disarankan membaca ayat kursi, surah Al-Falaq dan An-Nas sebagai bentuk perlindungan diri.
“Meski tidak salat, insyaAllah pahalanya besar bila dilakukan dengan niat tulus,” tambahnya.
Buya juga menekankan pentingnya menjaga kesucian hati meski badan tidak dalam keadaan suci. Dengan terus berzikir, bershalawat, membaca Asmaul Husna, dan doa-doa lainnya, maka ruhani tetap terhubung kepada Allah SWT.
“Zikir bukan hanya ganti dari ibadah lain, tapi juga pengakuan bahwa kita hamba yang butuh Allah,” tegasnya.