• Oase

Sejarah dan Asal-Usul Arsitektur Kubah pada Masjid

M. Habib Saifullah | Minggu, 13/07/2025 18:05 WIB
Sejarah dan Asal-Usul Arsitektur Kubah pada Masjid Masjid Istiqlal di Jakarta (Foto:Habib/Katakini.com)

JAKARTA - Kubah telah menjadi salah satu elemen paling ikonik dari arsitektur masjid. Meski tidak diwajibkan secara syar’i, kubah memainkan peran penting baik secara simbolis maupun praktis dalam desain masjid.

Bentuknya yang melengkapi ruang utama ibadah membuat masjid tampak megah dan mendalam secara spiritual.

Awal mula penggunaan kubah dalam bangunan keagamaan bukan berasal dari tradisi Islam. Sejarah mencatat bahwa masyarakat Romawi dan Bizantium telah menggunakan struktur kubah sejak abad ke-1 Masehi untuk bangunan kudus, istana, atau basilika.

Islam kemudian mengadopsi elemen ini, menyesuaikannya dengan nilai spiritual dan fungsi baru dalam bangunan masjid.

Penggunaan kubah pertama pada masjid dilacak sejak masa Kekhalifahan Umayyah. Salah satu contoh paling awal adalah Dome of the Rock (Qubbat as‑Sakhrah) di Yerusalem yang dibangun sekitar tahun 691 M oleh Khalifah Abd al-Malik.

Kubahnya mengadopsi teknik Bizantium dan menjadikannya sebagai simbol keagungan Islam di kota suci.

Di masa selanjutnya, pengaruh Persia, Bizantium, dan Arab semakin menguat. Pada abad ke-10, di kawasan Mesir dan Suriah mulai muncul kubah berbentuk “keel” dan “onion”, menandai transisi bentuk kubah dari hemispherical ke profil yang lebih tinggi dan memanjang.

Menginjak abad ke-12 hingga 15, arsitektur masjid makin beragam. Dinasti Safawi di Iran memperkenalkan kubah dengan ubin warna-warni (“haft-rang”) yang sangat dekoratif.

Sementara itu di Turki, karya agung Mimar Sinan seperti Süleymaniye dan Selimiye memunculkan kubah kubah besar yang luar biasa, menyamai atau melampaui kubah Hagia Sophia.

Selain menegaskan kekuasaan dan estetika, kubah juga memiliki fungsi struktural penting. Secara arsitektural, kubah memungkinkan ruang salat tanpa kolom penyangga di tengah sehingga jamaah bisa lebih leluasa bergerak.

Teknik seperti pendentives dan squinches diterapkan untuk menghubungkan dasar bangunan kotak ke kubah bulat di atasnya.

Di Indonesia, kubah mula-mula masuk pada abad ke-19, setelah kontak budaya dengan Timur Tengah dan India. Contoh awal terlihat di Masjid Raya Riau dan Masjid Tuban (1928). Sejak itu, kubah menjadi elemen standar dalam desain masjid modern di Nusantara.

Keywords :


Kubah Masjid
.
Sejarah