• Bisnis

Komisi IV DPR RI Dukung Penguatan Anggaran Badan Pangan Nasional

Eko Budhiarto | Selasa, 08/07/2025 18:45 WIB
Komisi IV DPR RI Dukung Penguatan Anggaran Badan Pangan Nasional Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

JAKARTA – Komisi IV DPR RI menyatakan dukungannya terhadap penguatan anggaran Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) untuk tahun anggaran 2026. Dukungan tersebut diberikan atas usulan tambahan sebesar Rp 16 triliun yang diajukan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

“Pagu indikatif saat ini sebesar Rp 79 triliun dan kami mengusulkan tambahan Rp 16 triliun untuk 2 fokus utama, yakni program stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta bantuan pangan. Ini sangat penting, mengingat stok di Bulog perlu terus diperbarui dan kita sudah pelajari pola tahunan yang selalu berulang,” ungkap Arief.

Menurut Arief, kebutuhan intervensi pemerintah terhadap pasokan dan harga pangan terjadi secara periodik.

"Pada Januari-Februari, produksi biasanya di bawah konsumsi. Maret-April merupakan masa panen raya. Sementara pada Mei hingga Juli, dibutuhkan upaya stabilisasi dan bantuan pangan, yang kemudian dilanjutkan dengan program SPHP menjelang akhir tahun, mengingat panen tidak terjadi serentak di seluruh wilayah," papar Arief.

Mengutip data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), neraca produksi-konsumsi beras bulanan pada tahun 2025 mengalami defisit masing-masing 1,36 juta ton pada Januari dan 0,09 juta ton pada Februari. Sedangkan pada Maret dan April yang merupakan panen raya mengalami surplus masing-masing 2,49 juta ton dan 2,69 juta ton. Pada Mei surplus menurun menjadi 0,25 juta ton dan di Juni kembali defisit 0,32 juta ton.

“Kita berterima kasih kepada Menteri Keuangan juga karena sudah dialokasikan Rp 5 triliun untuk bantuan pangan stimulus ekonomi, stimulus ekonomi bulan Juni-Juli yang akan didobelkan di bulan Juli ini. Kami juga sudah mendapatkan approval dari Menteri Keuangan tentunya melalui Ratas bersama Bapak Presiden, dan Rakortas bersama Menko Pangan, itu Rp 1,3 triliun untuk stabilisasi pangan,” ungkap Arief.

Arief mengatakan, stok yang ada di Bulog sangat cukup untuk melakukan intervensi stabilisasi pangan, “Stok Bulog sangat mencukupi, sekitar 4,2 juta ton. Kenaikan harga beras sebesar 5 sampai 10 persen ini bisa kita atasi dengan intervensi stabilisasi. Pemerintah siap menjaga stabilitas pangan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Arief juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati/Titiek Soeharto, beserta para pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI atas dukungan dan komitmen yang senantiasa diberikan kepada Badan Pangan Nasional.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Titiek Soeharto sebagai Ketua Komisi IV, serta seluruh pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI yang terus memberikan dukungan kepada Badan Pangan Nasional dalam menjalankan amanat Undang-Undang di sektor pangan, menjaga ketahanan pangan nasional,” tutur Arief.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menilai pentingnya anggaran yang tidak hanya bersifat manajerial, tetapi juga mendukung program yang terencana.

“Anggaran Badan Pangan Nasional tahun 2026 memang sangat kecil sekali, hanya Rp 79 miliar dan itu memang sifatnya hanya untuk mendukung manajemen. Oleh karena itu, tadi di RDP, Kepala Badan Pangan Nasional mengajukan usulan tambahan, karena beliau kan juga punya konsep pemikiran perencanaan 1 tahun. Bagaimana kemudian Bapanas bisa punya perencanaan yang matang terkait program-program untuk tahun 2026,” ujar Alex.

Ia menambahkan bahwa argumentasi tersebut diterima dengan baik oleh Komisi IV DPR RI dan telah ditindaklanjuti dalam bentuk kesimpulan rapat yang mendukung usulan tambahan tersebut.