JAKARTA - Bulan Muharram merupakan salah satu bulan suci dalam kalender Hijriah yang memiliki keistimewaan luar biasa dalam pandangan Islam. Muharram menjadi pembuka tahun baru Hijriah sekaligus termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT.
Bulan ini tidak hanya berisi momen sejarah besar seperti hijrah dan kisah para nabi, tetapi juga menjadi ladang pahala bagi umat Muslim yang memperbanyak amal ibadah.
Dalam Al-Qur’an, Allah menyebut adanya empat bulan haram (suci) yang di antaranya adalah bulan Muharram. Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan Muharram dengan menganjurkan puasa, menjauhi dosa, dan memperbanyak amal saleh di dalamnya.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini enam keistimewaan bulan Muharram menurut ajaran Islam, lengkap dengan dalil dan hadis shahih.
1. Termasuk Salah Satu dari Empat Bulan Haram
Bulan Muharram termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah. Dalam bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi perbuatan dosa dan memperbanyak amal kebaikan. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا... مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan... di antaranya ada empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, dosa diperberat dan amal baik dilipatgandakan.
2. Dinamakan Bulan Allah (Syahrullah)
Rasulullah SAW memberikan gelar istimewa kepada bulan Muharram sebagai bulan Allah. Ini menunjukkan betapa tingginya derajat Muharram dibanding bulan-bulan lainnya.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram." (HR. Muslim No. 1163)
Gelar “syahrullah” tidak disematkan pada bulan lainnya, menandakan Muharram sebagai bulan penuh berkah dan rahmat.
3. Dianjurkan Berpuasa di Hari-Hari Muharram
Bulan Muharram menjadi waktu terbaik untuk berpuasa sunnah, terutama pada hari Asyura (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram). Keutamaan puasa di hari Asyura sangat besar, yakni pengampunan dosa selama satu tahun yang lalu.
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim No. 1162)
4. Banyak Peristiwa Besar Terjadi di Bulan Muharram
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa banyak peristiwa agung dalam sejarah para nabi terjadi pada bulan ini. Di antaranya adalah penyelamatan Nabi Musa AS dari Firaun, turunnya taubat Nabi Adam AS, syahidnya Sayyidina Husein bin Ali dan selamatnya Nabi Nuh AS dari banjir besar.
5. Pahala Amal Saleh Dilipatgandakan
Sebagaimana dalam bulan haram lainnya, setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan Muharram akan dilipatgandakan. Begitu pula sebaliknya, dosa yang dilakukan pada bulan ini juga akan diperberat.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan: “Dalam bulan-bulan haram, perbuatan zalim (termasuk dosa) lebih besar dosanya, dan amal saleh lebih besar pahalanya.” (Tafsir Ibn Katsir QS. At-Taubah: 36)
6. Momen Hijrah dan Refleksi Awal Tahun
Bulan Muharram menandai tahun baru Hijriah, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk merenungi perjalanan spiritual, memperbaiki diri, dan menetapkan niat untuk menjadi muslim yang lebih baik. Banyak ulama menganjurkan agar Muharram dijadikan momen muhasabah dan hijrah batiniah, bukan sekadar seremonial awal tahun.