Warisan Swasembada, Kepala NFA dan Ketua Komisi IV Kunjungi Pengembangan Benih Padi SHS

Eko Budhiarto | Jum'at, 04/07/2025 09:57 WIB
Warisan Swasembada, Kepala NFA dan Ketua Komisi IV Kunjungi Pengembangan Benih Padi SHS Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi bersama Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto dan anggota Komisi IV DPR RI berkunjung ke Tugu Soeharto di tengah hamparan persawahan SHS di Subang, Jawa Barat pada Kamis (3/7/2025)(foto:NFA).

SUBANG – Salah satu pijakan monumental capaian swasembada beras di masa Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto adalah ditetapkannya PT Sang Hyang Seri (SHS) sebagai pusat benih padi nasional. Eminensi tersebut patut digelorakan kembali untuk mendukung visi swasembada pangan yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto saat ini.

Untuk itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi bersama Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto dan anggota Komisi IV DPR RI berkunjung ke Tugu Soeharto di tengah hamparan persawahan SHS di Subang, Jawa Barat pada Kamis (3/7/2025). Arief mengatakan kejayaan SHS sebagai pusat benih nasional perlu dorongan banyak pihak, termasuk dari DPR RI.

"Hari ini mengantarkan Ketua Komisi IV DPR RI, Ibu Titiek Soeharto bersama rombongan Komisi IV DPR RI yang lain, mau lihat PT Sang Hyang Seri. Di sini ada 3.200 hektare. Dahulu di era Pak Soeharto, ini pusat benih nasional. Jadi ini harus dikembalikan kejayaannya seperti zaman dahulu," jelas Arief.

"Dari pantauan saya, untuk nandur padi dan segala macam di sini sudah baik. Tinggal perlu peremajaan pabriknya. Nanti 3 bulan lagi ada panen. Hasilnya mesti bagus supaya bisa jadi percontohan. Produktivitasnya harus diatas 8 ton per hektare," tambah Arief.

Adanya pusat perbenihan padi yang berkualitas merupakan bagian dari ekosistem pangan yang harus dikembangkan. Dengan benih padi terbaik yang ditanam oleh petani, maka dapat menentukan skala produktivitas nantinya. Aspek ini penting untuk mengakselerasi upaya swasembada pangan.

Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS), produktivitas padi Indonesia terus mengalami eskalasi yang signifikan. Tercatat pada tahun 2024 merupakan produktivitas padi tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Di 2024, produktivitas padi berada di 52,90 kuintal per hektare atau 5,3 ton per hektare. Sementara di tahun 2023 berada di 52,85 kuintal per hektare.

"Kita ingin SHS bisa bangkit kembali dan mampu menghasilkan benih-benih padi yang berkualitas, maka tentu akan berkontribusi terhadap kenaikan produksi nasional. Swasembada beras pun dapat tergapai. Akhirnya Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia seperti visi besar Bapak Presiden Prabowo yang beliau sampaikan di Rusia beberapa waktu yang lalu," kata Arief lagi.

Berkaitan dengan itu, dalam laporan Food Outlook edisi Juni 2023 sampai 2025 yang disusun oleh The Food and Agriculture Organization (FAO), produksi beras Indonesia konsisten berada di peringkat 4 besar dunia. Dalam proyeksi 5 tahun terakhir, produksi beras Indonesia di 2025/2026 menjadi yang paling besar yakni di angka 35,6 juta ton.

Kendati begitu, menurut data FAO, produksi beras Indonesia sempat mengalami depresiasi. Di 2022/2023 pernah melejit hingga 35,1 juta ton. Namun di 2023/2024 dan 2024/2025 masing-masing mengalami deklinasi menjadi 34,6 juta ton dan 34,0 juta ton.

Oleh karena itu, jejak historis tersebut perlu diantisipasi dengan penguatan hulu sampai hilir pangan Indonesia yang tentu salah satunya konkretisasi pusat benih nasional oleh pemerintah dengan BUMN.

Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto mendorong SHS dapat terus berkembang dengan salah satunya memperkuat instrumen penelitian padi. Penelitian yang ia maksud menyasar ke bibit unggul padi lokal dengan produktivitas yang tinggi.

"Ini kami tapak tilas kunjungan Pak Soeharto. Dulu pernah berkunjung ke sini. Di tempat ini ada prasastinya, ini tahun 1968. Jadi pak Harto dulu ke sini dalam rangka swasembada benih di Sang Hyang Seri. Mudah-mudahan (SHS) ke depan bisa dikembangkan lagi," tutur Titiek.

"Dari zaman dahulu sampai akhir hayatnya, Pak Harto selalu memikirkan bagaimana mensejahterakan bangsa Indonesia. Ini buktinya di sini. Nah nanti ke depan, harus dengan penelitian-penelitian, Sang Hyang Seri ini bisa dinaikkan lagi. Putra-putri daerah yang (ada) penemuan padi bibit unggul, (ajak) risetnya di sini," tukasnya.

Sementara, Direktur Utama SHS Adhi Cahyono Nugroho memastikan komitmen pengembangan perusahaan yang ia pimpin untuk menjadi pusat benih nasional dalam beberapa tahun mendatang. Langkah menjaga kualitas benih dinomor satukan olehnya. SHS pun siap menjabarkan strategi itu dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI.

Untuk diketahui, sebelum berkunjung ke SHS, Komisi IV DPR RI juga meninjau Smart Fisheries Village (SFV) yang diampu oleh Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Balai Riset Pemuliaan Ikan, Subang, Jawa Barat. Di sana, Komisi IV DPR RI turut didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi guna melihat langsung progres positif KKP dalam mendukung pembangunan masyarakat desa perikanan berbasis teknologi cerdas.

 

Keywords :


NFA Arief Prasetyo Adi
.
SHS benih
.