• News

Pencarian 30 Orang Hilang dalam Kecelakaan Feri di Selat Bali Dilanjutkan Besok

Yati Maulana | Kamis, 03/07/2025 23:05 WIB
Pencarian 30 Orang Hilang dalam Kecelakaan Feri di Selat Bali Dilanjutkan Besok Kholil, 26, seorang korban selamat dari feri KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam, bereaksi saat bertemu dengan kerabatnya di pelabuhan Gilimanuk, Bali, Indonesia, 3 Juli 2025. REUTERS

JEMBRANA - Tim penyelamat Indonesia pada hari Kamis menghentikan sementara pencarian 30 orang yang masih hilang setelah sebuah feri yang membawa 65 orang tenggelam di Selat Bali dekat Pulau Bali dengan hilangnya enam nyawa, kata badan pencarian dan penyelamatan nasional.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam hampir setengah jam setelah meninggalkan pelabuhan Surabaya, Jawa Timur, dalam perjalanan ke Bali pada Rabu malam, kata badan tersebut.

Tim penyelamat menghentikan pencarian pada Kamis malam karena "masalah jarak pandang", kata Nanang Sigit, kepala badan penyelamat Jawa Timur kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa sejauh ini 29 orang telah diselamatkan.

Ia mengatakan operasi akan dilanjutkan pada Jumat pagi, dengan lebih dari 160 penyelamat termasuk personel polisi dan militer dikerahkan untuk melakukan pencarian yang didukung oleh empat kapal dan beberapa helikopter.

Kapal itu membawa 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta 22 kendaraan, kata badan nasional tersebut.

Kapal itu dinilai dapat membawa 67 orang dan 25 kendaraan, menurut kementerian perhubungan Indonesia. Peta menunjukkan lokasi feri yang tenggelam di Selat Bali dalam perjalanan dari pelabuhan Ketapang di provinsi Jawa Timur menuju pelabuhan Gilimanuk di Bali pada tanggal 2 Juli.

Peta menunjukkan lokasi feri yang tenggelam di Selat Bali dalam perjalanan dari pelabuhan Ketapang di provinsi Jawa Timur menuju pelabuhan Dilimanuk di Bali pada tanggal 2 Juli.

Pencarian orang hilang sejak Kamis pagi terhambat oleh arus dan angin kencang, kata badan penyelamat nasional.

Video yang disediakan oleh badan penyelamat nasional Basarnas menunjukkan apa yang tampak seperti jasad satu orang yang dibawa ke pantai dari sebuah perahu nelayan di laut yang tenang.

Semua penumpang adalah warga negara Indonesia, kata kementerian perhubungan.

Salah seorang korban selamat, Eko Toniansyah, 25 tahun, yang kehilangan ayahnya, mengatakan kepada Reuters bahwa feri itu tiba-tiba mulai tenggelam dan miring, menyebabkan kepanikan di antara semua penumpang, yang bergegas mencari rompi pelampung.

Korban selamat lainnya, Bejo Santoso, 52 tahun, mengatakan gelombang kuat telah menyebabkan feri itu bergoyang sekitar 30 menit setelah meninggalkan pelabuhan.

Puluhan orang bersiap untuk melompat saat feri itu mulai tenggelam, kata Santoso.

Kapal feri merupakan moda transportasi umum di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, dan kecelakaan sering terjadi karena standar keselamatan yang longgar sering kali menyebabkan kapal kelebihan muatan tanpa peralatan penyelamat yang memadai.

Sebuah kapal feri kecil terbalik pada tahun 2023 di dekat pulau Sulawesi, Indonesia, menewaskan sedikitnya 15 orang.