Inilah Lima Makanan Khas pada Bulan Muharram

M. Habib Saifullah | Jum'at, 04/07/2025 05:05 WIB
Inilah Lima Makanan Khas pada Bulan Muharram Bubur suro, salah satu makanan khas di Bulan Muharram (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - Bulan Muharram, selain identik dengan permulaan tahun Hijriah dan momentum spiritual seperti puasa Tasu’a dan Asyura, juga kaya akan kuliner tradisional yang sarat makna.

Di berbagai daerah Indonesia, masyarakat rutin menyajikan makanan khas sejak awal bulan hingga 10 Muharram, sebagai ungkapan syukur, solidaritas, dan pengingat sejarah umat Islam.

Yang paling populer ialah bubur suro. Bubur gurih yang kental akan simbol keselamatan setelah banjir besar Nuh AS. Hidangan ini biasanya terdiri dari bubur beras santan dengan tambahan sayuran dan lauk pauk sederhana, dibuat secara massal dan dibagikan ke warga sekitar sebagai bentuk sedekah dan syukur bersama.

Menghimpun dari berbagai sumber berikut ini lima jenis makanan khas yang ada di Bulan Muharram:

1. Bubur Suro

Hidangan utama di awal bulan Muharram di Jawa dan Madura, terbuat dari beras santan dengan bumbu dan sayuran, kadang dilengkapi lauk tempe atau ayam. Filosofi utamanya adalah bersyukur atas keselamatan, mengikuti jejak Nuh AS setelah banjir.

2. Bubur Asyura

Disajikan sekitar tanggal 10 Muharram. Terbuat dari campuran gandum, kacang-kacangan, kurma, buah kering, dan santan.

3. Apem

Kue tradisional dari tepung beras, santan, gula merah, dan ragi yang juga populer dipanggang atau dikukus saat Muharram, biasanya disertakan dalam acara syukuran awal tahun baru Islam.

4.Kue Lapis Legit

Kue khas lebaran ini juga sering disajikan saat tahun baru Hijriah—lapisan legit dan kaya akan simbol kemakmuran serta keberkahan untuk menyambut awal bulan Muharram.

5. Roti Gambang

Roti tradisional berbumbu kayu manis dan cengkih ini umum tampil sebagai hidangan ringan atau camilan pada acara Muharram, menguatkan nuansa manis dalam kebersamaan.