• Oase

Rahasia Kekuatan Spiritual Iran yang Tak Banyak Orang Ketahui

Vaza Diva | Senin, 30/06/2025 06:06 WIB
Rahasia Kekuatan Spiritual Iran yang Tak Banyak Orang Ketahui Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang selalu mengingatkan sejarah Asyura untuk melawan musuhnya (Foto: Handout via REUTERS)

Jakarta, Katakini.com - Setiap tanggal 10 Muharram, umat Islam di seluruh dunia mengenang tragedi besar yang terjadi di padang Karbala.

Di sanalah Al-Husain bin Ali, cucu tercinta Nabi Muhammad SAW, wafat sebagai syuhada saat melawan kezaliman demi mempertahankan kemurnian ajaran Islam.

Namun, bagi bangsa Iran, Asyura bukan sekadar peristiwa masa lalu. Ia hidup sebagai simbol kekuatan spiritual, keteguhan hati, dan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan yang terus mengakar dalam jiwa mereka hingga kini.

Air mata yang tertumpah dalam majelis-majelis duka untuk Al-Husain ternyata bukan hanya bentuk kesedihan spiritual, melainkan juga api semangat yang terus menyala dalam melawan penindasan.

Di balik tangisan itu, tersimpan tekad, bahwa kebenaran harus dibela meski harus dibayar dengan darah dan nyawa.

Banyak yang bertanya, Mengapa bangsa Iran begitu teguh dan berani menghadapi tekanan dunia, bahkan dari kekuatan-kekuatan besar?

Jawabannya bukan semata pada kekuatan militer atau diplomasi, kuncinya terletak pada akidah dan keteladanan.

Masyarakat Iran hidup dengan napas perjuangan Rasulullah SAW dan Ahlulbaitnya, menjadikan peristiwa Karbala sebagai kompas moral dan spiritual dalam menjalani kehidupan berbangsa.

Bagi mereka, Al-Husain bukan hanya tokoh sejarah, tetapi pemimpin abadi bagi semua yang ingin menolak ketertindasan.

Tidak sedikit yang keliru menilai bahwa peringatan Asyura di Iran hanyalah bagian dari budaya atau ritual semata.

Padahal, bagi banyak rakyat Iran, Asyura adalah sekolah abadi perlawanan dan keadilan, tempat di mana nilai-nilai Islam sejati diajarkan secara hidup dan nyata.

Dari mimbar-mimbar majelis duka, semangat untuk membela kaum tertindas tumbuh, dan dari lantunan syair-syair duka, tekad untuk melawan imperialisme global diperkuat.

Ketika dunia menyaksikan Iran berdiri kukuh di tengah tekanan internasional, menolak tunduk pada dominasi, maka tak lengkap rasanya jika tidak menengok kembali satu nama, yaitu Husain bin Ali.

Namanya bukan hanya dielu-elukan saat Muharram, tapi menjadi inspirasi sepanjang tahun, dari ruang kelas hingga ruang sidang, dari masjid hingga parlemen, dari hati rakyat hingga garis depan pertahanan negara.

Asyura telah melampaui batas mazhab, dan nilai-nilai yang ditinggalkan Al-Husain kini menjadi milik semua orang yang menolak kezaliman dan mendambakan keadilan.

Dan mungkin, inilah rahasia kekuatan Iran yang jarang dibicarakan secara terbuka, mereka tak hanya hidup dalam budaya, tetapi dalam warisan spiritual Rasulullah SAW dan Ahlulbait yang mengakar kuat dalam denyut nadi perlawanan.