LONDON - Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan menggunakan undang-undang antiterorisme untuk melarang organisasi kampanye Palestine Action, yang menjadikannya pelanggaran pidana untuk menjadi anggota kelompok tersebut setelah para aktivisnya merusak dua pesawat militer Inggris sebagai protes atas dukungan London terhadap Israel.
Pelarangan tersebut akan menempatkan kelompok pro-Palestina setara dengan Hamas, al-Qaeda atau ISIS menurut hukum Inggris, yang membuatnya ilegal bagi siapa pun untuk mempromosikannya atau menjadi anggotanya. Mereka yang melanggar larangan tersebut dapat menghadapi hukuman penjara hingga 14 tahun.
Palestine Action secara teratur menargetkan situs-situs Inggris yang terhubung dengan perusahaan pertahanan Israel Elbit Systems serta perusahaan-perusahaan lain di Inggris yang terkait dengan Israel sejak dimulainya konflik di Gaza pada tahun 2023.
Dalam tindakan terbarunya dan yang paling terkenal, dua anggotanya memasuki pangkalan Angkatan Udara Kerajaan di Inggris bagian tengah pada hari Jumat, menyemprotkan cat ke mesin pesawat angkut Voyager dan merusaknya lebih lanjut dengan linggis.
"Serangan memalukan terhadap Brize Norton adalah yang terbaru dalam sejarah panjang kerusakan kriminal yang tidak dapat diterima yang dilakukan oleh Palestine Action," kata Menteri Dalam Negeri (menteri dalam negeri) Yvette Cooper dalam pernyataan tertulis kepada parlemen.
"Usaha pertahanan Inggris sangat penting bagi keamanan nasional negara ini dan pemerintah ini tidak akan menoleransi mereka yang membahayakan keamanan itu."
Ia mengatakan tindakan kelompok itu menjadi lebih agresif dan menyebabkan kerusakan jutaan pound.
Berdasarkan hukum Inggris, Menteri Dalam Negeri dapat melarang suatu kelompok jika diyakini melakukan, mendorong, atau "terlibat dalam terorisme". Perintah pelarangan akan diajukan ke parlemen pada tanggal 30 Juni dan akan berlaku jika disetujui.
Palestine Action, yang mengatakan Inggris adalah "peserta aktif" dalam konflik di Gaza karena dukungan militer yang diberikannya kepada Israel, menyebut larangan itu sebagai "reaksi yang tidak terkendali" yang akan ditentangnya, dan menuduh Cooper membuat serangkaian "klaim yang secara kategoris salah". "Kejahatan sebenarnya di sini bukanlah cat merah yang disemprotkan ke pesawat tempur ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada hari Senin, kelompok tersebut terpaksa mengubah lokasi protes yang direncanakan setelah polisi melarangnya melakukan demonstrasi di luar gedung parlemen, yang merupakan lokasi populer untuk protes yang mendukung berbagai tujuan.