• Bisnis

Sukseskan MBG, Ini Langkah NFA Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Eko Budhiarto | Selasa, 24/06/2025 20:20 WIB
Sukseskan MBG, Ini Langkah NFA Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi meninjau Dapur MBG yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Selasa (24/6/2025).

 

BOGOR – Sebagai upaya mendukung kesuksesan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Pemerintahan Prabowo Subianto, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan komitmennya dalam menjamin keamanan pangan segar yang disajikan di Dapur MBG.

Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, saat meninjau Dapur MBG yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Selasa (24/6/2025). Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (World Food Safety Day) yang tahun ini mengangkat tema “Food Safety: Science in Action”.

Dalam kunjungan ini, Arief menekankan pentingnya pengawasan terhadap keamanan pangan segar yang digunakan dalam layanan dapur publik, khususnya untuk mendukung program strategis nasional seperti MBG. Arief memastikan bahwa seluruh bahan pangan yang digunakan, terutama sayur dan buah segar, telah melalui proses pemeriksaan ketat dan dinyatakan bebas dari cemaran pestisida maupun zat berbahaya lainnya. Dikatakannya, pengawasan berbasis sains merupakan bagian dari strategi NFA untuk memperkuat sistem keamanan pangan nasional.

“Keamanan pangan adalah hak dasar setiap warga negara. Di dapur MBG ini, kami pastikan seluruh bahan pangan yang masuk sudah sesuai standar keamanan. Tidak hanya aman, tapi juga bergizi dan layak dikonsumsi masyarakat,” kata Arief.

Pengawasan dilakukan secara menyeluruh terhadap bahan pangan segar seperti sayuran, buah-buahan, dan protein hewani yang digunakan di dapur MBG. Pemeriksaan melibatkan mobil laboratorium keliling milik OKKPD Jawa Barat untuk uji kandungan residu pestisida, formalin, boraks, serta pemantauan rantai distribusi pangan dari hulu ke hilir.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) Nyoto Suwignyo mengatakan aspek keamanan pangan merupakan bagian utama dalam pelaksanaan program MBG. Oleh sebab itu setiap SPPG akan dilengkapi dengan alat uji keamanan pangan segar/rapid test kit untuk memastikan bahan-bahan pangan yang tersedia aman dari residu pestisida dan cemaran zat berbahaya lainnya.

"Keamanan pangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan program MBG, khususnya di setiap SPPG. Kami akan terus berkoordinasi dengan Badan Pangan dan Dinas Pangan untuk uji keamanan pangan ini," jelas Nyoto.

Lebih lanjut, peran aktif NFA dalam mendukung program MBG juga diwujudkan melalui kerja sama pengurangan food waste serta pelatihan bagi para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) selama tujuh bulan. Selain itu, NFA juga mendorong penyerapan produk petani dan peternak, seperti ayam, untuk membangun ekosistem circular economy.

“Ini membangun ekosistem end to end. Mulai dari produksi petani dan peternak yang diserap. Sudah terbayang berapa banyak yang bisa diserap. Satu SPPG bisa mencakup sekitar tiga ribu ayam,” kata Arief.

Arief mengapresiasi komitmen Badan Gizi Nasional (BGN) dan SPPG Megamendung yang secara konsisten menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan dalam operasional dapur MBG. "Kita semua mengapresiasi kerja dari teman-teman BGN, kita harus support. Didoakan, ada orang bekerja keras seperti ini, kita jaga sama-sama agar program ini dapat berjalan lancar dan bisa meningkatkan kualitas anak bangsa," ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menambahkan pentingnya penerapan pengawasan pangan berbasis risiko dalam seluruh rantai pasok, terutama untuk konsumsi anak-anak sekolah.

“Kami mendorong penggunaan teknologi dan sains sebagai fondasi pengawasan. Ini juga menjadi dukungan nyata NFA dalam menjamin mutu dan keamanan pangan segar di berbagai titik layanan seperti di pasar, dan tentunya di SPPG dalam kerangka menyukseskan program MBG ini,” katanya.

Kepala SPPG Megamendung, Miranti mengungkapkan bahwa pihaknya menerapkan prinsip keamanan pangan hingga ke pengelolaan limbah makanan.

“Semua sisa makanan yang sudah tidak bisa dikonsumsi akan dikirim ke petani maggot. Begitu juga dengan minyak jelantah, kami sudah bekerja sama, akan diambil pengepul setiap seminggu sekali,” jelas Miranti.

Ia mengungkapkan, Dapur MBG Megamendung melayani 3.321 siswa yang terdiri dari 1 PAUD (158 siswa), 8 SD (2.056 siswa), dan 1 SMP (1.107 siswa). Pengiriman makanan dilakukan setiap pagi sesuai jadwal, mulai pukul 08.00 untuk PAUD, 09.00 untuk SD, dan 10.00 untuk SMP.

Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia ini juga dimaknai NFA sebagai momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi. NFA mendorong kolaborasi lintas sektor untuk membangun sistem pangan nasional yang sehat, aman, dan berkelanjutan.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi, Wakil Ketua DPRD Bogor Wawan Hikal Kurdi, Deputi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nina Hendarti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Linda Al Amin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Teuku Mulya, dan Kapolsek Bogor Kompol Yulita Heriyanti, serta jajaran NFA dan Badan Gizi Nasional.