• Oase

Mengenal Istilah Wanita Salfa dalam Islam

Vaza Diva | Selasa, 24/06/2025 02:01 WIB
Mengenal Istilah Wanita Salfa dalam Islam Ilustrasi - wanita yang sedang berinteraksi dengan seorang pria (Foto: Terasmuslim.com)

Jakarta, Katakini.com - Istilah `wanita salfa` belakangan ramai diperbincangkan warganet, khususnya saat membahas etika pergaulan perempuan Muslim.

Meskipun tidak tercantum dalam istilah fiqih formal, kata `salfa` sering digunakan untuk menyebut sosok perempuan yang dinilai kurang menjaga adab saat berinteraksi dengan laki-laki non-mahram.

Penyebutan ini memiliki akar sejarah yang cukup panjang, bahkan sudah dikenal sejak era sahabat Nabi Muhammad SAW.

Khalifah Umar bin Khattab pernah mengingatkan umat Islam dengan kalimat yang tegas: 

"Sejelek-jelek wanita adalah Salfa, yaitu wanita yang mudah akrab dan bergaul dengan para lelaki serta tidak malu terhadap mereka." Ungkapan ini tidak menyasar fisik atau status, melainkan menyentil sikap dan adab sosial seorang perempuan muslimah.

Secara umum, wanita salfa digambarkan sebagai sosok yang terlalu terbuka dalam pergaulan dengan pria non-mahram. Ia mudah bercanda, tak sungkan menggoda, atau bahkan menampilkan sikap genit di ruang publik maupun media sosial.

Hal ini tentu bertentangan dengan prinsip haya (rasa malu) yang menjadi perhiasan utama wanita dalam Islam.

Islam memerintahkan laki-laki dan perempuan untuk sama-sama menjaga pandangan, menghindari ikhtilat (campur baur bebas), serta tidak melakukan khalwat. Al-Qur’an menyebutkan dalam Surah An-Nur ayat 31: 

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya..."

Dalam konteks kekinian, istilah salfa sering digunakan untuk mengkritik perilaku daring—misalnya perempuan yang mengunggah konten sensual, terlalu akrab lewat komentar genit di media sosial, atau merespons candaan pria dengan nada menggoda.

Walau tidak semua ekspresi terbuka patut dicap buruk, namun ketika nilai adab dan rasa malu hilang, di situlah peringatan istilah "salfa" menjadi relevan.

Meski demikian, penting untuk menempatkan istilah ini secara bijak. Jangan sampai label "salfa" justru menjadi alat merundung, meremehkan, atau menghakimi perempuan secara sepihak. Tujuan dari nasihat seperti ini adalah mengingatkan, bukan mengucilkan.

Adab bukan sekadar penampilan luar, tapi mencerminkan ketulusan hati dalam menjunjung nilai Islam. Maka setiap muslimah sebaiknya senantiasa mawas diri dalam bersikap baik di dunia nyata maupun dunia maya karena akhlak adalah cerminan iman.