• News

Pertamina Alihkan Rute ke Oman dan India Jika Selat Hormuz Ditutup

Aliyudin Sofyan | Senin, 23/06/2025 03:07 WIB
Pertamina Alihkan Rute ke Oman dan India Jika Selat Hormuz Ditutup Kapal tanker Pertamina. Foto: pertamina

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan mengalihkan rute distribusi minyak mentah melalui Oman dan India, jika Iran menutup Selat Hormuz akibat konflik Iran-Israel.

Menyusul serangan AS pada fasilitas nuklir, Parlemen Republik Islam Iran pada Minggu (22/6/2025), telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan pada Minggu (22/6/2025), bahwa penutupan Selat Hormuz tentu berdampak pada distribusi minyak mentah, sebab selat tersebut dilalui oleh 20 persen pelayaran minyak mentah.

Meskipun demikian, Fadjar menyampaikan bahwa stok minyak mentah di dalam negeri masih aman. Biaya operasional yang akan dipengaruhi oleh perubahan rute pelayaran saat ini masih dikalkulasi.

“Terkait biaya operasional masih kami periksa. (Stok minyak) sejauh ini masih aman,” katanya seperti dilansir Antaranews.

Lebih lanjut, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS) Muhammad Baron juga menyampaikan, selain menyiapkan rute alternatif, PIS mengutamakan keselamatan awak dan kapal PIS.

“Kami utamakan faktor keselamatan awak dan kapal PIS, sehingga terkait rencana penutupan (Selat Hormuz), kami akan menjalankan rencana rute alternatif untuk menjamin rantai pasokan,” ucap Baron.

Ia menyampaikan bahwa PIS akan mengangkut minyak sesuai dengan rute pasokannya dan kebutuhan Indonesia.

“(Alternatif) rute yang dimaksud akan kami lakukan sesuai kebutuhan,” kata dia.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak Jumat (13/6/2015) ketika Israel melancarkan serangan udara di sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.

Serangan Israel memicu Teheran untuk melancarkan serangan balasan ke sejumlah titik di negara tersebut pada hari yang sama.

Otoritas Israel menyebut sekurangnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran. Sementara, 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka dalam serangan Israel ke negara tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Presiden AS Donald Trump pada Minggu pagi (22/6/2025), menyatakan bahwa militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.