Sekjen MPR: Disiplin, Etika dan Intergritas Jadi Kunci Penguatan Kehumasan

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 22/06/2025 15:40 WIB
Sekjen MPR: Disiplin, Etika dan Intergritas Jadi Kunci Penguatan Kehumasan Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah memberikan pengarahan kepada pejabat dan pegawai dilingkungan Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah memberikan pengarahan kepada pejabat dan pegawai dilingkungan Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi pada kegiatan rapat evaluasi  dan penyusunan rencana kerja semester II tahun 2025, Jumat (20/6/2025)

Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya penyusunan rencana kerja semester II dan penguatan strategi komunikasi publik melalui kemampuan public speaking yang efektif.

“Kemampuan berkomunikasi bukan hanya melalui lisan, tapi juga melalui media visual dan media sosial. Di era sekarang, platform seperti Instagram menjadi bagian penting dari strategi komunikasi lembaga,” ujar Siti Fauziah.

Sosok yang akrab disapa Titi ini juga mengapresiasi kehadiran delapan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru yang bergabung di lingkungan Biro Humas dan Sisten Informasi. Menurutnya, kehadiran para CPNS dengan latar belakang dari instansi non-pemerintah diharapkan membawa semangat baru dan inovatif, khususnya dalam pengelolaan media sosial dan produksi konten komunikasi publik.

“Yang baik-baik dibawa ke MPR, yang kurang baik jangan dibawa,” pesannya.

Sekretaris jenderal perempuan pertama di MPR RI ini juga menyampaikan sejumlah catatan penting terkait pelaksanaan tugas kehumasan, termasuk optimalisasi ruang podcast dan wacana peluncuran kembali TV MPR. Ia mendorong agar inisiatif-inisiatif yang sebelumnya sempat tertunda karena keterbatasan sarana dan prasarana dapat dihidupkan kembali.

Ia juga menyoroti perlunya pembaruan materi pemberitaan dalam menyambut delegasi yang kian beragam, mulai dari pelajar hingga kalangan perguruan tinggi. Selain itu juga mengingatkan pentingnya penyusunan program kerja yang selaras dengan kebutuhan dan capaian jabatan fungsional, agar tidak terjadi kesulitan dalam perolehan angka kredit. Tidak hanya itu ia juga menyoroti persoalan infrastruktur teknologi, termasuk kualitas jaringan internet dan peralatan dokumentasi.

Siti Fauziah juga mengingatkan seluruh jajaran mengenai pentingnya kedisiplinan. Ia menyebut bahwa temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun ini sebagian besar berkaitan dengan masalah kedisiplinan pegawai, mulai dari absensi, keterlambatan, hingga kelebihan jam lembur.

“Saya tidak ingin ketidaktertiban bawahan akhirnya berimbas ke atasan. Kalau kasubbag tidak menegur, kepala bagiannya yang kena. Kalau kepala bagian diam, maka kepala biro yang kena dan seterusnya,” tegasnya.

Mengakhiri arahannya, ia berharap agar raker ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperkuat sinergi, kedisiplinan, dan integritas dalam pelaksanaan tugas.

“Ilmu bisa dicari. Tapi integritas, tata krama, dan etika adalah hal yang lebih sulit. Ini yang harus terus kita latih dan jaga bersama,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI, Anies Mayangsari menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk respons terhadap dinamika dan tantangan kerja yang semakin kompleks.

“Dalam menyusun rencana kerja, kita tentu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program semester I. Apakah program kita telah sesuai target? Bagaimana penyerapan anggarannya? Jika ada efisiensi, kita bisa alokasikan untuk program yang mendukung kegiatan Majelis,” jelasnya.

Sementara itu, aspek komunikasi publik menjadi perhatian khusus karena peran kehumasan yang intens dalam berinteraksi dengan masyarakat. Kemampuan public speaking dinilai krusial bagi insan kehumasan, terutama di era keterbukaan informasi saat ini.

Selain unsur internal Biro Humas, hadir juga delapan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru. Keterlibatan mereka disebut penting sebagai bagian dari proses integrasi ke dalam budaya kerja instansi pemerintah.

Rangkaian agenda mencakup pemaparan rencana kerja masing-masing bagian dan sesi pembekalan dari para pakar public speaking, dan seorang akademisi praktisi humas pemerintahan. Keduanya akan membagikan wawasan dan pengalamannya dalam menyusun strategi komunikasi publik secara efektif dan adaptif.

Rapat kerja ini diharapkannya mampu menghasilkan rencana kerja yang terukur dan realistis serta memperkuat keterampilan komunikasi publik jajaran Biro Humas dan Sistem Informasi. Kegiatan ini juga menjadi momentum kolaborasi dan inovasi untuk mendukung kinerja Sekretariat Jenderal MPR RI secara keseluruhan.