• Sport

6 Arsitek Kebugaran yang Jadi Kunci Sukses Klub-Klub Elite Eropa

Vaza Diva | Jum'at, 20/06/2025 15:15 WIB
6 Arsitek Kebugaran yang Jadi Kunci Sukses Klub-Klub Elite Eropa Pelatih fisik Real Madrid, Antonio Pintus (kanan) (Foto: Marca)

Jakarta, Katakini.com - Di balik gemerlap sorotan yang biasa terfokus pada pelatih utama dan para pemain bintang, ada sosok-sosok penting yang bekerja senyap namun berperan besar dalam menentukan kekuatan tim.

Mereka adalah pelatih fisik, orang-orang yang bertanggung jawab menjaga daya tahan dan kebugaran setiap pemain agar tetap optimal sepanjang laga. Tanpa mereka, strategi sehebat apapun bisa runtuh jika tubuh pemain tak sanggup bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Tim-tim elit di Eropa menyadari pentingnya posisi ini. Tidak heran jika para pelatih fisik dipilih dengan ketat, bahkan dijuluki “otak kebugaran” karena kontribusi besarnya terhadap performa tim, apalagi saat musim penuh tekanan dan jadwal kompetisi yang padat.

Berikut ini enam pelatih fisik paling berpengaruh di klub-klub elit Eropa:

1. Antonio Pintus

Sosok asal Italia ini menjadi legenda di Santiago Bernabéu. Pintus dikenal karena metode latihannya yang ekstrem namun efektif. Dia berperan besar saat Real Madrid menyapu tiga gelar Liga Champions berturut-turut antara 2016 hingga 2018.

Setelah sempat hengkang, Pintus kembali ke klub ibu kota Spanyol dan langsung membantu tim merebut gelar Eropa ke-14. Energi yang ditampilkan oleh para pemain Madrid kerap disebut sebagai hasil dari "efek Pintus".

2. Andreas Kornmayer

Nama Kornmayer melejit sejak dipercaya sebagai kepala performa fisik di Bayern pada era Carlo Ancelotti. Pria Jerman ini sebelumnya bekerja di Liverpool, namun pencapaiannya semakin gemilang bersama Bayern.

Di bawah arahannya, skuad Die Roten tampil dengan intensitas tinggi dan minim cedera meski bermain di tiga kompetisi utama. Kornmayer juga dikenal piawai memanfaatkan teknologi pemantauan performa secara real-time.

3. Paolo Bertelli

Figur ini selalu hadir dalam kesuksesan Antonio Conte. Dari Juventus hingga Chelsea, bahkan saat membawa Italia juara di Euro 2020, Bertelli adalah sosok yang merancang kekuatan fisik tim.

Pendekatannya selalu menyesuaikan kebutuhan pemain dan filosofi permainan tim. Dia fokus pada stabilitas otot dan efisiensi gerak, membuat tim asuhannya tampil kuat hingga peluit panjang dibunyikan.

4. Gregory Dupont

Setelah sukses sebagai kepala performa saat Prancis menjuarai Piala Dunia 2018, Dupont direkrut oleh Liverpool. Dia menerapkan pendekatan berbasis data untuk mengelola beban latihan dan masa pemulihan pemain.

Para pemain The Reds yang dikenal meledak-ledak sepanjang laga sangat terbantu dengan program individualisasi Dupont yang menyeimbangkan intensitas dan waktu istirahat.

5. Chris Neville

Meski berasal dari Inggris, Neville mendapat pengakuan luas saat menjadi bagian dari tim pelatih Antonio Conte di Inter Milan. Dia membawa pendekatan ilmiah dan analitis dalam merancang program latihan.

Sepanjang era pandemi dan jadwal padat Serie A, kebugaran pemain Inter menjadi salah satu faktor keberhasilan meraih scudetto pertama sejak 2010. Neville dikenal disiplin dan ketat, namun sangat adaptif terhadap kondisi tubuh tiap pemain.

6. Lorenzo Buenaventura

Nama Buenaventura mungkin tidak sering terdengar, tapi dia merupakan bagian penting dari sukses Barcelona, Bayern, dan kini Manchester City. Dia dikenal sebagai tangan kanan Pep Guardiola di sisi pengelolaan fisik tim.

Pendekatannya halus namun sistematis. Ia memadukan latihan kekuatan dengan pemahaman taktik untuk mendukung filosofi permainan tim. Bersamanya, para pemain City nyaris tak pernah kehabisan bensin, bahkan di masa akhir musim.